Jakarta, CNBC Indonesia – Holding BUMN pertambangan MIND ID telah bermitra dengan beberapa mitra global dalam rantai pasok mineral kritis dan strategis. Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, kerja sama dengan perusahaan global diperlukan untuk pengembangan rantai pasok mineral kritis di Indonesia guna optimalisasi hasil produksi dan pengolahan dalam negeri.
Menurut Dilo, kolaborasi penting dalam proses panjang pembangunan smelter dan manajemen pasar bersama-sama. Dengan adanya kolaborasi, semua produksi dan smelter dapat dimonetisasi secara optimal dan kompetitif. Hal ini disampaikan dalam acara CNBC Indonesia MINDialogue beberapa waktu lalu.
Berdasarkan informasi dari MIND ID, beberapa proyek kerja sama dengan mitra strategis dunia telah dilakukan, antara lain:
1. Proyek kerja sama baterai kendaraan listrik oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan IBC dengan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL) dan LG Energy Solution (LGES). Antam akan menjadi pemasok bijih nikel untuk diolah menjadi berbagai produk nikel.
2. Tiga proyek smelter nikel baru oleh PT Vale Indonesia dengan mitra strategis lainnya, seperti Taiyuan Iron & Steel (Group) Co Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co Ltd (Xinhai).
3. Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat oleh Inalum dengan China Aluminium International Engineering Co Ltd (Chalieco) sebagai kontraktor EPC.
4. Proyek pengembangan mineral logam tanah jarang (LTJ) oleh PT Timah dengan Taza Metal Technologies asal Kazakhstan.
Semua proyek tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan produksi mineral kritis di Indonesia melalui kolaborasi dengan mitra global.
