Kedatangan Putin dan Kim Jong Un di Korea Utara Besok Menguatkan Hubungan Mereka

by -122 Views

Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan mengunjungi Korea Utara untuk bertemu dengan Kim Jong Un pada Selasa (16/6/2024). Tujuan kunjungan tersebut adalah kunjungan “persahabatan”. Kremlin mengumumkan kecurigaan ke Barat mengenai Pyongyang yang diduga memasok senjata ke Moskow untuk digunakan dalam serangan terhadap Ukraina. Kunjungan ke Korea Utara dilakukan sebagai upaya Putin dalam mencari amunisi untuk melanjutkan kampanye militernya yang dimulai pada Februari 2022.

Kunjungan ini dilakukan sembilan bulan setelah Putin menerima kunjungan dari Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dalam lawatan luar negeri yang langka ke Timur Jauh Rusia. Keduanya saling memuji satu sama lain. Kremlin menyatakan bahwa Putin akan melakukan kunjungan kenegaraan persahabatan ke Korea Utara.

Setelah Korea Utara, Putin dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Vietnam. Negara-negara Barat, Korea Selatan, dan Kyiv menuduh Pyongyang mengirim senjata ke Moskow untuk digunakan di Ukraina, yang melanggar sanksi PBB terhadap Korea Utara. Washington dan Seoul juga mengklaim bahwa Rusia memberikan bantuan teknis kepada Pyongyang untuk program satelitnya dan mengirim bantuan pangan ke negara tersebut.

Sejak meluncurkan serangan ke Ukraina, Putin telah mengurangi kegiatan kunjungan ke luar negeri. Namun, dia tetap menjalin hubungan dengan beberapa sekutu utama Moskow seperti China. Rusia dan Korea Utara memiliki hubungan historis sejak Uni Soviet membantu mendirikan Korea Utara setelah Perang Korea pada 1950-an.

Ini merupakan kunjungan kedua Putin ke Korea Utara selama masa kekuasaannya. Pertama kali Putin mengunjungi Korea Utara 24 tahun yang lalu untuk bertemu dengan ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il. Saat ini, Rusia berada di bawah sanksi internasional yang berat.

Putin dan Kim mengaku sebagai kawan sejuang dan menyatakan harapan untuk kerja sama militer di masa depan. Kedua negara saling memberikan hadiah senjata dan berjanji untuk memperdalam kerjasama mereka. Baik Rusia maupun Korea Utara membantah bahwa senjata dari Korea Utara digunakan di Ukraina.

Sebagai informasi tambahan, Ukraina melaporkan menemukan peluru Korea Utara di medan perang. Hubungan antara Moskow dan Seoul, yang mendukung Ukraina, menjadi tegang seiring memburuknya hubungan antara Kremlin dan Pyongyang. Korea Selatan merupakan eksportir senjata utama ke Ukraina.

Seoul telah memberlakukan sanksi terhadap individu dan perusahaan Rusia serta Korea Utara yang diduga terlibat dalam perdagangan pasokan militer. Pada awal tahun ini, Rusia menahan seorang warga Korea Selatan atas tuduhan mata-mata. Warga Korea Selatan tersebut diduga membantu pekerja Korea Utara di Rusia melarikan diri.