Jakarta, CNBC Indonesia – Media asing memberitakan kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto. Ini terlihat dalam artikel Reuters yang berjudul “Indonesia’s Prabowo defends plan to expand government with ‘fat’ cabinet.”
“Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto telah membela rencananya untuk memperluas lembaga pemerintah, dengan mengatakan hal itu diperlukan untuk pemerintahan yang kuat bahkan jika para kritikus menyebutnya kabinet ‘gemuk’ yang akan membengkakkan birokrasi,” demikian laman tersebut.
“Prabowo, yang akan dilantik pada 20 Oktober, berencana untuk menambah sekitar 10 kementerian dan lembaga, sebuah langkah yang dipandang sebagai cara untuk menciptakan pekerjaan senior bagi politisi dalam koalisi tujuh partainya,” tulis laman tersebut.
Kekhawatiran investor muncul terkait kemungkinan pemerintahan baru akan melonggarkan disiplin fiskal RI. Namun, bantahan telah diberikan oleh ajudan Prabowo bahwa pemerintahan akan tetap berpegang pada tingkat pengeluaran yang disepakati dan akan mematuhi aturan anggaran yang ada.
“Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, keponakan Prabowo, mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa belanja pemerintah yang akan datang akan tetap dalam prinsip kehati-hatian fiskal, mengurangi defisit anggaran menjadi 2,53% dari produk domestik bruto tahun depan dari perkiraan 2,70% pada tahun 2024,” tambah Reuters.
“Prabowo ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi menjadi 8% dari 5% saat ini sambil mengakhiri kemiskinan dan kekurangan gizi di negara berpenduduk 275 juta orang tersebut,” tambah laman tersebut.
Sementara itu, laman yang sama juga mengaitkan Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI saat ini, yang belum pasti apakah akan tetap menjabat. Akan ada kementerian baru yang dibentuk, termasuk yang mengurus perumahan, emisi karbon, dan badan gizi nasional.
“Penasihat Prabowo mengatakan bahwa ia berencana untuk membentuk kementerian perumahan untuk mencapai tujuannya menyediakan 3 juta rumah setiap tahun, dan regulator emisi karbon, dan untuk memisahkan kantor pajak dan bea cukai kementerian keuangan untuk membentuk badan pendapatan negara. Badan gizi nasional, yang akan melaksanakan program makanan gratis senilai miliaran dolar milik Prabowo, dibentuk pada bulan Agustus,” jelas laman tersebut.
Prabowo akan dilantik sebagai Presiden RI menggantikan Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Oktober mendatang.