Begini Dampak Perang Israel vs Iran Terhadap Ekonomi Indonesia

by -126 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Israel dan Iran dapat berdampak pada Indonesia, terutama secara ekonomi jika tensinya semakin memburuk. Dampak tersebut termasuk beban subsidi energi yang tinggi akibat potensi kenaikan harga minyak dunia dalam waktu mendatang.

“Ada kecenderungan kenaikan harga minyak, bahkan diprediksi bisa mencapai US$90 per barel. Namun, kita tidak dapat memprediksi sejauh mana eskalasinya. Karena konflik bisa meningkat lagi dan itu pasti akan memengaruhi kenaikan harga komoditas energi dan pangan,” kata Kepala Center of Digital Economy and SMEs Indef Eisha Maghfiruha dalam diskusi virtual, Sabtu (20/4/2024).

“Sebagai importir minyak bumi, kita sangat was-was karena beban subsidi pemerintah dan akan menjadi beban industri kita,” tegasnya.

Industri manufaktur yang masih bergantung pada impor bahan baku produksinya juga akan terkena dampak, baik dari kenaikan harga akibat penguatan dolar maupun dari gangguan pasokan melalui jalur dagang utama seperti Selat Hormuz yang berada di tengah konflik antara Israel dan Iran.

Karena itu, ketersediaan stok menjadi ancaman bagi industri dalam negeri. Selain itu, dampak pada logistik seperti rantai pasokan juga akan berdampak pada perekonomian domestik, akibat dari gangguan pasokan.

“Efeknya pada logistik akan lebih panjang karena selain jalur tertentu tertutup akibat konflik keamanan, rantai pasokan terputus yang membuat proses berlangsung lama dan biaya tinggi, ini akan memengaruhi industri manufaktur yang membutuhkan input dan harga komoditas terhambat. Sebagai negara pengimpor minyak dan bahan impor, ketergantungan pada impor input masih tinggi dan berdampak pada struktur biaya industri kita,” kata Eisha.

Meskipun demikian, ada dampak positif dari kenaikan harga minyak tersebut, yaitu mendorong percepatan energi hijau.

“Beberapa komoditas cenderung naik dalam beberapa minggu. Jika harga minyak naik, maka akan mendorong percepatan transisi energi terbarukan, karena kita tidak bisa terus bergantung pada batubara,” kata Eisha.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Mau Perang Lawan Israel, Ternyata Begini Kekuatan Militer Iran

(Arrijal/hsy)