“Tanggapi Kecelakaan Jeju Airline Akibat Bird Strike: Peringatan Bambang Haryo”

by -46 Views

Kecelakaan pesawat Jeju Airline di Bandara Muan Korea Selatan menimbulkan dampak yang sangat tragis dengan 179 penumpang yang tewas. Insiden tersebut dipicu oleh gagalnya proses pendaratan setelah pesawat boeing 737-800 tersebut terkena serangan burung.

Anggota DPR-RI Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, telah mengungkapkan peringatannya terkait keamanan bandara di Indonesia yang memiliki status eco airport. Salah satu sorotannya adalah terhadap Bandara Ahmad Yani Semarang yang dianggapnya sangat berpotensi berbahaya karena terdapat 24 ribu pohon mangrove di sekitar area bandara.

BHS, seperti yang diajukan namanya, menjelaskan bahwa keberadaan mangrove di sekitar bandara dapat menarik ikan dan sebagai akibatnya menarik predator ikan seperti blekok dan elang yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Potensi kerusakan mesin pesawat akibat burung yang terhisap ke dalam mesin menjadi salah satu alasan utama kekhawatiran yang diutarakan oleh Haryo.

Selain itu, BHS juga menyoroti larangan penanaman mangrove di area bandara berdasarkan aturan penerbangan internasional. Ia menekankan bahwa bandara harus steril dari segala potensi bahaya baik di darat maupun udara serta menegaskan pentingnya untuk tidak menambah penanaman mangrove di area terminal bandara.

Upaya untuk memastikan keamanan penerbangan dan keselamatan penumpang merupakan prioritas utama yang harus dijalankan oleh PT Angkasa Pura I sebagai otoritas bandara. Segala upaya pencegahan potensi bahaya seperti serangan burung di area bandara harus diperhatikan secara serius agar insiden tragis seperti kecelakaan pesawat Jeju Airline dapat dihindari di masa depan.