Penemuan Korea yang Dapat Mengakibatkan Kiamat bagi Mobil Berbahan Bakar Bensin

by -93 Views

Mobil listrik saat ini semakin populer sebagai pengganti mobil dengan bahan bakar minyak (BBM). Sebuah kelompok peneliti asal Korea Selatan telah menemukan cara agar mobil listrik dapat melaju hingga 1.000 kilometer hanya dengan satu kali pengisian baterai. Untuk perbandingan, jarak antara Jakarta dan Bali sekitar 1.182,4 km jika melalui jalur Pantura.

Para peneliti dari Pohang University of Science and Technology di Korea Selatan telah melakukan penelitian mengenai material silikon, yang hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal Advance Science. Silikon telah banyak diteliti sebagai bahan untuk pembuatan baterai karena kelimpahannya di berbagai belahan dunia. Namun, karakteristik silikon yang dapat berkembang hingga tiga kali lipat saat dicairkan dan kemudian menyusut kembali menjadi masalah.

Sebagian besar penelitian telah mencoba membuat baterai dengan menggunakan material silikon dalam bentuk partikel nano yang sangat kecil. Namun, proses produksi partikel nano ini mahal dan kompleks. Peneliti dari Pohang memilih pendekatan yang berbeda dengan menggunakan partikel silikon dalam skala mikro yang lebih mudah dan murah untuk diproduksi dengan densitas energi yang lebih tinggi.

Mereka menggunakan gel polimer elektrolit yang dapat berubah bentuk ketika elemen silikon berubah bentuk. Gel ini diikat secara kimia dengan radiasi tembakan elektron sehingga menghasilkan ikatan yang stabil meskipun partikel silikon mengembang atau menyusut. Kestabilan baterai silikon yang mereka hasilkan setara dengan baterai lithium-ion standar dengan densitas energi 40 persen lebih besar.

Peneliti menyatakan bahwa baterai yang mereka rancang dapat dengan mudah diaplikasikan. Jika temuan ini berhasil dikomersialisasikan, era mobil dengan mesin berbahan bakar minyak mungkin akan segera berakhir. Baterai telah menjadi hambatan utama dalam transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Saat ini, baterai mobil listrik yang sudah diproduksi massal memiliki jarak tempuh maksimum kurang dari 800 km.

Dengan jarak tempuh mencapai 1.000 km dalam satu kali pengisian, kekhawatiran pengendara dalam menggunakan mobil listrik untuk perjalanan antar kota dan antar provinsi akan berkurang.