Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) memperkirakan produksi batu bara di Indonesia pada tahun 2024 ‘hanya’ akan mencapai 850 juta ton. Hal ini tentu saja di bawah target produksi batu bara dalam negeri pada tahun 2024 yang telah ditetapkan sebesar 922 juta ton.
Deputi Jenderal Sekretaris APBI, F Hary Kristiono menyatakan bahwa proyeksi produksi batu bara dalam negeri sebesar 850 juta ton tersebut mempertimbangkan realisasi produksi batu bara dalam negeri pada tahun 2023 yang hanya mencapai 775 juta ton.
Kristiono menilai bahwa salah satu hambatan untuk mencapai target produksi batu bara tahun ini adalah karena revisi analisis dampak lingkungan (Amdal) yang terlalu berlarut-larut. Selain itu, persaingan untuk mendapatkan ketersediaan alat berat dengan jenis mineral lain seperti nikel juga menjadi faktor yang mempengaruhi.
Selain itu, Kristiono juga menyebutkan bahwa negara China dan India memiliki produksi batu bara dalam negeri yang lebih besar, sehingga mengurangi jumlah impor batu bara di negara tersebut.
Menurut data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batu bara dalam negeri saat ini sudah mencapai 518,47 juta ton.
Artikel ini disadur dari CNBC Indonesia.
