LIEUTENANT GENERAL TNI (RET.) JOHANNES SURYO PRABOWO

by -46 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I]

Saya telah mengenal Suryo Prabowo sejak saya masih seorang kadet. Dia lulusan Akademi Angkatan Bersenjata (AKABRI) ’76, jadi dia dua tahun lebih muda dari saya. Dia adalah penerima penghargaan tahun 1976 yang diberikan kepada kadet terbaik oleh Akademi, Adhi Makayasa. Dia sangat cerdas. Dia juga militan dan patriotik. Tentu saja, karena ayahnya juga bagian dari Generasi ’45, seorang Kolonel di Angkatan Darat.

Sejak dia menjadi letnan, seorang kapten, kemudian seorang mayor, saya melihat bahwa dia selalu berada di lapangan. Bahkan ketika dia menjadi Brigadir Jenderal, sebagai Wakil Gubernur di Timor Timur (sekarang Timor Leste), sebagai Wakil Komandan Komando Resort Militer Timor Timur (KOREM), dia selalu berada di lapangan pada saat-saat kritis. Dia adalah perwira TNI berpangkat tinggi terakhir yang meninggalkan Timor Timur setelah referendum. Dia membawa bendera Indonesia terakhir yang dikibarkan di bekas provinsi Indonesia.

Mungkin karena dia begitu cerdas, atasan-atasannya sering tidak terlalu menyukainya. Mungkin juga karena dia terlalu dinamis atau terlalu kreatif sehingga atasannya sering tidak benar-benar memahaminya.

Sejak dia menjadi letnan, seorang kapten, kemudian seorang mayor, saya melihat bahwa Dia selalu berada di lapangan operasi. Bahkan ketika dia menjadi Brigadir Jenderal, sebagai Wakil Gubernur di Timor Timur (sekarang Timor Leste), sebagai Wakil Komandan Komando Resort Militer Timor Timur (KOREM), dia selalu berada di lapangan pada saat-saat kritis. Dia adalah perwira TNI berpangkat tinggi terakhir yang meninggalkan Timor Timur setelah referendum. Dia membawa bendera Indonesia terakhir yang dikibarkan di bekas provinsi Indonesia.

Karena kecerdasannya di atas rata-rata, dia sering dikritik oleh orang-orang di sekitarnya yang menganggapnya sebagai ‘keminter’ (tahu segalanya) dan suka berpesan – dia cenderung memberikan nasihat tanpa diminta karena dorongan untuk memperbaiki organisasi Angkatan Bersenjata atau untuk memperbaiki situasi.

Suryo Prabowo adalah tipe pemimpin yang tegas; dia mengatakan apa yang ada di pikirannya, dia berani, dan dia, menurut pendapat saya, salah satu jenderal tercerdas dari generasi kita. Karena ayahnya bagian dari generasi ’45 dan karena dia bersama dengan angkatan ’78 AKABRI, kami semua sangat terpengaruh oleh para jenderal generasi ’45. Bisa dianggap sebagai generasi terbesar dalam sejarah Indonesia hingga saat ini. Mungkin itu sebabnya Suryo Prabowo dan saya cocok. Kami memiliki idealisme yang sama dan cinta akan negara kita yang tertanam dalam kami oleh generasi ’45.

Source link