Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengumumkan penemuan gas dari Wilayah Kerja North Ganal sumur Geng North-1, Kalimantan Timur (Kaltim) yang diprediksi dapat meningkatkan produksi Liquefied Petroleum Gas (LPG) dalam negeri hingga 400 ribu ton. Gas yang akan mengalir dari Sumur Geng North-1 akan dikirimkan ke Kilang Gas Bontang, Kalimantan Timur, untuk diolah menjadi LPG dengan kapasitas produksi mencapai 1.200 mmscfd.
Dengan adanya penemuan gas ini, kapasitas produksi di Kilang Bontang perlu ditingkatkan, termasuk dengan me-reaktivasi 1 train yang ada di kilang gas tersebut. Arifin memperkirakan bahwa suplai gas tambahan dari Sumur Geng North-1 dapat mengurangi impor LPG di Indonesia hingga Rp 3,43 triliun.
Ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG semakin meningkat setiap tahunnya, dan berdasarkan data dari Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, impor LPG sepanjang 2023 mencapai 6,950 juta ton atau sekitar 79,7% dari total kebutuhan LPG nasional sebesar 8,710 juta ton. Arifin menegaskan bahwa penemuan gas ini dapat membantu mengurangi impor LPG negara.
Selama 10 tahun terakhir, impor LPG Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan jumlah impor mencapai 6,950 juta ton pada tahun 2023. Dengan adanya penemuan gas yang signifikan ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG dan meningkatkan produksi LPG dalam negeri.