Ini Bukan Warung Madura, Ini adalah Raja Toko Kelontong Dunia

by -102 Views
Ini Bukan Warung Madura, Ini adalah Raja Toko Kelontong Dunia

Korea Selatan telah menjadi negara dengan jumlah toko kelontong atau minimarket terbanyak di dunia. Bahkan, banyak influencer media sosial dan wisatawan mancanegara yang mulai memperhatikan toko serba ada ini.

Menurut Asosiasi Industri Toko Serba Ada Korea, pada akhir tahun lalu terdapat sekitar 55.200 toko kelontong di negara tersebut, yang memiliki populasi sebesar 52 juta jiwa. Hal ini artinya bahwa terdapat satu toko kelontong untuk setiap 950 jiwa penduduk di Korea Selatan.

Jumlah toko kelontong ini bahkan melebihi total cabang McDonald’s di seluruh dunia. Korea Selatan menjadi negara dengan kepadatan toko kelontong tertinggi per kapita, mengungguli Jepang dan Taiwan yang juga dikenal dengan jumlah toko kelontongnya yang banyak.

Toko kelontong di Korea Selatan menawarkan berbagai macam produk mulai dari makanan, minuman, perlengkapan rumah tangga, hingga layanan gaya hidup. Di samping itu, pelanggan juga bisa menikmati layanan seperti pengisian daya baterai ponsel, pembayaran tagihan listrik, penarikan uang tunai, pemesanan dan pengiriman online, hingga mengisi daya skuter listrik dan menukar mata uang asing.

Toko-toko ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berbelanja, tetapi juga menyediakan layanan penting bagi masyarakat. Dengan urbanisasi yang terus terjadi di Korea Selatan dan gaya hidup yang serba cepat, permintaan terhadap toko kelontong terus meningkat.

Selain itu, faktor demografi juga turut mempengaruhi tren belanja di Korea Selatan. Dengan semakin sedikitnya penduduk yang menikah atau memulai keluarga, masyarakat lajang cenderung membatasi anggaran belanja dan memilih opsi yang lebih murah dan mudah.

Pandemi Covid-19 juga turut berkontribusi pada meningkatnya permintaan terhadap toko kelontong, dengan banyak orang beralih ke pembelian online atau berbelanja di minimarket terdekat. Selama periode 2010 hingga 2021, pendapatan toko kelontong di Korea Selatan meningkat lebih dari empat kali lipat, mencapai $24,7 miliar.

Dukungan dari media sosial juga membantu mempopulerkan toko kelontong ini, dengan banyak influencer yang membagikan pengalaman belanja mereka di sosial media. Semua ini mencerminkan keberhasilan industri toko kelontong di Korea Selatan.