Jakarta, CNBC Indonesia – Media asing kembali menyoroti pemilihan presiden (Pilpres) di Indonesia. Kali ini, perhatian tertuju pada sikap calon presiden Anies Baswedan setelah pengumuman kemenangan Prabowo Subainto.
Hal ini terlihat dari beberapa headline media barat, mulai dari Inggris, Prancis, hingga Amerika Serikat. Beberapa media bahkan menggunakan foto Anies sebagai headline.
Reuters, misalnya, menulis artikel dengan judul “Calon presiden Indonesia Anies mempermasalahkan hasil pemilu”. Artikel tersebut merujuk pada gugatan yang diajukan Anies ke Mahkamah Konstitusi setelah kalah dalam pemilihan.
“Anies, mantan Gubernur Jakarta, mengatakan bahwa tujuan dari kasus ini adalah untuk memastikan peningkatan demokrasi dan menyatakan bahwa ada banyak masalah dalam pemilihan yang perlu diperbaiki,” tulis media tersebut.
Anies menolak untuk mengakui kekalahan setelah hasil pemilihan diumumkan pada hari Rabu dan timnya menuduh pemerintah saat ini telah melakukan intervensi yang tidak adil dalam pemilihan tersebut.
Media asing lainnya, seperti AFP, juga melaporkan tentang tuntutan Anies untuk pemilihan ulang setelah kalah dalam pemilu. Anies juga meminta Mahkamah Konstitusi agar memerintahkan presiden untuk tidak ikut campur dalam proses pemilu selanjutnya.
Sementara itu, media Amerika Serikat, AP, menyoroti tudingan Anies terkait adanya dugaan kecurangan dalam pemilihan yang dilakukannya. Anies hanya memperoleh 29% suara dibandingkan dengan Prabowo Subianto yang mendapatkan 58,6% suara.
Dalam konteks yang sama, Ganjar Pranowo, calon presiden lain yang berpasangan dengan Mahfud MD, juga mengajukan pengaduan ke Mahkamah Konstitusi. Ada 30 saksi yang bersedia memberikan keterangan terkait dugaan kecurangan dalam pemilihan.
Selain itu, media asing juga menyoroti Presiden Joko Widodo. Reuters melaporkan langkah Jokowi dalam mengambil alih salah satu partai politik terbesar di Indonesia untuk mempertahankan pengaruhnya setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Jokowi berupaya untuk mengangkat sekutu utamanya sebagai ketua Golkar dan memegang peran penting dalam partai politik tersebut. Jokowi juga ingin memperkuat posisinya sebagai ketua dewan penasehat partai.
Partai Golkar dipandang sebagai tempat yang strategis bagi Jokowi untuk melestarikan warisannya dan memastikan proyek-proyek penting dapat diselesaikan di bawah kepemimpinan Prabowo.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi, Jokowi nampaknya memiliki strategi untuk mempertahankan pengaruhnya dan memastikan keluarganya mendapat dukungan yang dibutuhkan dalam dunia politik.