Serangan Udara AS Menewaskan Lima Militan Pro-Iran di Bagian Utara Irak.

by -76 Views

Baghdad: Serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) di bagian utara Irak telah menewaskan setidaknya lima militan pro-Iran pada hari Minggu, 3 Desember 2023. Sumber-sumber keamanan Irak menyebutkan bahwa serangan itu terjadi satu hari setelah pemerintah Baghdad memperingatkan AS untuk tidak melakukan serangan di wilayah mereka.

Serangan tersebut ditargetkan pada lokasi yang digunakan oleh kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan Pasukan Mobilisasi Populer (Hashed al-Shaabi), sebuah koalisi bekas pasukan paramiliter yang sudah diintegrasikan ke dalam militer reguler Irak.

Seorang pejabat pertahanan di Baghdad mengatakan bahwa pesawat tak berawak menyerang posisi kelompok al-Nujaba di daerah Dibis, dekat perbatasan wilayah otonomi Kurdi Irak. Akibatnya, lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka.

“Ada lima orang tewas dan lima orang terluka,” kata pejabat tersebut seperti dilansir dari The New Arab pada Senin, 4 Desember 2023.

Seorang pejabat militer AS juga telah memastikan bahwa serangan pertahanan diri dilakukan di Irak utara terhadap sebuah situs peluncuran pesawat tak berawak untuk melawan ancaman yang datang.

Pada Minggu malam, kelompok perlawanan Islam di Irak, yang merupakan formasi longgar dari kelompok-kelompok bersenjata yang terafiliasi, mengumumkan kematian lima martir. Mereka dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan pasukan pendudukan Pemerintah AS di Irak. Setelah itu, kelompok Irak Harakat Hizbullah al-Nujaba mengonfirmasi kematian lima anggotanya dalam serangan tersebut.

Polisi Irak melaporkan bahwa mereka menemukan puing-puing yang diyakini berasal dari pesawat tak berawak di lokasi yang diserang.

Insiden ini terjadi sehari setelah Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani menyatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa Baghdad menolak segala bentuk serangan di wilayah Irak. Sudani juga menegaskan bahwa Pemerintah Irak berkomitmen untuk memastikan keamanan para penasihat koalisi internasional yang berada di Irak.