Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengungkapkan bahwa tanggapan Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober terlihat seperti balas dendam. Pernyataan ini disampaikan saat Varadkar sedang dalam perjalanan ke Korea Selatan. Pasukan Israel meningkatkan serangan mereka ke Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas tersebut, yang mengakibatkan kematian 1.400 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil Israel. Menurut kementerian kesehatan yang dikelola oleh Hamas, serangan tersebut juga telah menewaskan lebih dari 9.000 orang, sebagian besar adalah warga Palestina.
Varadkar mengakui bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dan mengejar Hamas agar mereka tidak melakukan serangan lagi. Namun, dia menganggap bahwa respons Israel saat ini bukanlah sekadar pembelaan diri, melainkan lebih terlihat seperti balas dendam. Varadkar menegaskan bahwa Irlandia tidak seharusnya terlibat dalam konflik tersebut. Dia juga berpendapat bahwa Israel tidak akan dapat mengamankan kebebasan dan keamanannya di masa depan jika terus melanjutkan sikap balas dendam ini.
Sikap Irlandia terhadap konflik Israel-Palestina terkadang bertentangan dengan sekutu-sekutunya di Barat. Varadkar adalah salah satu pemimpin Uni Eropa pertama yang meminta agar tanggapan Israel terhadap serangan Hamas harus proporsional. Seorang warga negara ganda Irlandia-Israel juga menjadi korban serangan 7 Oktober, yang memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik regional.
Irlandia sendiri memiliki lebih dari 300 tentara yang ditempatkan di Lebanon sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian PBB. Irlandia menjadi salah satu dari delapan negara anggota Uni Eropa yang mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Namun, sebagian besar negara anggota Uni Eropa tetap memilih abstain.
Varadkar mengungkapkan bahwa ia yakin Israel mendengarkan negara-negara yang dianggapnya sebagai teman dan sekutu, seperti Amerika Serikat. Namun, ia juga menganggap bahwa Israel tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan oleh negara-negara seperti Irlandia.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat perang Palestina-Israel telah mencapai 9.227 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 3.826 anak-anak dan 2.405 perempuan yang menjadi korban tewas.