Gas Rusia Setop Ngalir, Jerman Warning: Bencana Eropa?

by -63 Views

Pasokan gas Rusia ke negara-negara Eropa melalui pipa Urengoy-Pomary-Uzhgorod dihentikan akibat Ukraina menolak untuk memperbarui kesepakatan transit di tengah konflik dengan Rusia. Gazprom, perusahaan energi Rusia, menghentikan pasokan gas ke Eropa atas penolakan Naftogaz, perusahaan minyak dan gas milik Ukraina, untuk memperbaharui kesepakatan transit. Perihal ini menurut Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, akan merugikan ekonomi Rusia, meskipun telah disetujui oleh Eropa. Gas yang dikirim dari Siberia melalui pipa Urengoy-Pomary-Uzhgorod bergerak melalui Ukraina ke negara-negara seperti Slovakia, Republik Ceko, dan Austria. Pasokan gas ini telah turun sejak serangan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, dengan Uni Eropa kini menerima lebih sedikit gas dari Rusia melalui Ukraina.

Berbagai negara Eropa, seperti Austria, Slovakia, dan Moldova akan terkena dampak penghentian pasokan gas melalui pipa tersebut. Meski demikian, Eropa dapat memperoleh gas dari jalur lain, seperti melalui TurkStream di Laut Hitam dan impor LNG dari Qatar dan AS. Namun, peralihan pasokan akan membawa biaya tambahan bagi negara-negara tersebut. Jerman, yang bergantung pada Rusia untuk lebih dari setengah permintaan gasnya sebelum konflik Ukraina, juga mendapat peringatan dari regulator energi untuk menghemat gas guna menghindari kekurangan pasokan.

Upaya Eropa untuk mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia juga telah dilakukan dengan membeli gas LNG dari negara lain dan mendiversifikasi pasokan dari Norwegia. Meskipun terjadi krisis pasokan gas akibat ketegangan antara Rusia dan Ukraina, Eropa tetap memastikan dapat memenuhi kebutuhan energi dengan rute alternatif dan sumber energi lainnya. Meski demikian, langkah menghemat dan diversifikasi pasokan gas menjadi langkah penting bagi negara-negara Eropa untuk mengatasi potensi krisis pasokan di masa depan.