Pemerintah Korea Selatan masih belum dapat memastikan penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan. Direktur Kebijakan Penerbangan di Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi, Ju Jong-wan menyebut adanya serangan burung sebelum pesawat tersebut mengalami kecelakaan. Pesawat menerima peringatan kawanan burung sebelum mendarat dan akhirnya terbakar setelah melewati landasan pacu. Meskipun pilot telah mencoba mendarat tanpa mengerahkan roda pendaratan, penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Dua pramugari Jeju Air yang selamat dari kecelakaan telah mengonfirmasi bahwa serangan burung adalah penyebab utama kejadian tragis tersebut. Sebanyak 176 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, termasuk penumpang dan awak pesawat. Sementara itu, pemerintah Korea Selatan membantah spekulasi mengenai panjang landasan pacu sebagai kontributor terjadinya kecelakaan, dengan menjelaskan bahwa landasan pacu telah memenuhi standar untuk pesawat tipe-C seperti Boeing 737-800.
Kesaksian saksi mata dan pesan teks dari penumpang sebelum kecelakaan menyarankan bahwa kerusakan roda pendaratan akibat tabrakan dengan burung mungkin menjadi faktor pemicu. Sementara itu, penyelidikan terus dilakukan untuk memahami kronologi dan penyebab pasti dari kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.
