Neraca Pembayaran Indonesia Mengalami Defisit Sebesar USD1,5 Miliar pada Kuartal III

by -88 Views
Neraca Pembayaran Indonesia Mengalami Defisit Sebesar USD1,5 Miliar pada Kuartal III

Bank Indonesia melaporkan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) memperlihatkan peningkatan kinerja pada kuartal III-2023 meskipun ketidakpastian dalam perekonomian global semakin meningkat. NPI pada periode tersebut mengalami defisit sebesar USD1,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar USD7,4 miliar.

“Kondisi tersebut didukung oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang terjadi,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Selasa, 21 November 2023.

Dengan adanya perkembangan tersebut, cadangan devisa pada akhir September 2023 tetap tinggi sebesar USD134,9 miliar, setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Neraca transaksi berjalan memperlihatkan peningkatan yang didukung oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap stabil. Pada kuartal III-2023, transaksi berjalan mencatat defisit sebesar USD0,9 miliar (0,2 persen dari PDB), jauh menurun dibandingkan dengan defisit USD2,2 miliar (0,6 persen dari PDB) pada kuartal sebelumnya.

Surplus neraca perdagangan non-migas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat seiring dengan kenaikan harga minyak dunia.

Perbaikan neraca transaksi berjalan turut didukung oleh penurunan defisit jasa yang disebabkan oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan pemulihan sektor pariwisata.

“Pada sisi lain, kinerja transaksi modal dan finansial juga memperlihatkan peningkatan di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Transaksi modal dan finansial pada kuartal III-2023 mencatat defisit USD0,3 miliar (0,1 persen dari PDB), jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit USD4,8 miliar (1,4 persen dari PDB) pada kuartal sebelumnya,” jelas Erwin.

Rendahnya defisit transaksi modal dan finansial ini didukung oleh berlanjutnya investasi langsung sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik. Investasi lainnya juga mencatat surplus dipengaruhi oleh penarikan utang luar negeri untuk pembiayaan kegiatan usaha korporasi.

Sementara itu, investasi portofolio mencatat peningkatan defisit seiring dengan aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat di tengah aliran modal asing yang masuk ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Bank Indonesia menilai kinerja NPI kuartal III-2023 yang baik mampu terus menopang ketahanan eksternal Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” tutup Erwin.