Pengusaha Merespons Sulitnya Fenomena Kelas Menengah di Indonesia dengan Tindakan Ini

by -16 Views

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani berbicara tentang penurunan kelas menengah menjadi rentan miskin. Menurutnya, sektor Usaha Menengah Kecil, dan Mikro (UMKM) harus berperan dalam menyerap tenaga kerja.

“Kuncinya adalah penciptaan lapangan kerja, dan kita tidak boleh bergantung pada industri tapi juga pada UMKM,” kata Shinta kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/9/2024).

Shinta menyatakan bahwa pemerintah dapat memberdayakan UMKM dengan memberikan stimulus agar lebih produktif. Selain itu, situasi global yang tidak menentu saat ini juga berdampak pada permintaan.

“Kita perlu meningkatkan produktivitas untuk mengembangkan permintaan domestik yang pada gilirannya akan meningkatkan iklim usaha dan mendorong kelas menengah naik,” ujarnya.

Dia melihat bahwa saat ini, permintaan menurun namun biaya produksi tetap tinggi, sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat.

Shinta juga menyoroti bahwa banyak stimulus pemerintah hanya ditujukan kepada kalangan masyarakat terbawah. Oleh karena itu, seharusnya kelas menengah yang merupakan sumber produktivitas juga didorong oleh pemerintah.

Sebagai pemilik dari Sintesa Group, Shinta menyarankan agar stimulus yang diberikan lebih spesifik kepada UMKM, karena banyak kelas menengah yang berada dalam golongan pengusaha UMKM. Hal ini termasuk kemudahan dalam sektor pajak dan perizinan.

“Bicara tentang pajak, tapi stimulus bukan hanya tentang pajak. Kemudahan dalam berusaha yang terkait dengan cost of doing business, Indonesia harus bersaing dengan banyak negara, di mana biaya-biaya tersebut mungkin lebih kompetitif daripada di negara lain, baik itu biaya energi, biaya logistik, semuanya. Ini adalah bagian dari doing business juga,” katanya.