Pertumbuhan Ekonomi 8% Dan Arti Penting Hulu Migas Indonesia

by -61 Views

Prabowo Subianto Djojohadikusumo akan segera dilantik sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat RI yang akan digelar di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada 20 Oktober 2024. Sebelum pelantikan, Prabowo telah aktif mendampingi Presiden Joko Widodo dalam berbagai agenda pemerintah. Baru-baru ini, Prabowo mewakili Jokowi dalam peresmian Peluncuran Geoportal One Map Policy 2.0 serta Penyampaian Laporan Evaluasi Nasional Capaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di The St. Regis Hotel Jakarta pada 18 Juli 2024. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo kembali menekankan urgensi percepatan pembangunan untuk masa depan bangsa.

Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8%, meskipun target pemerintah saat ini lebih dari 5%. Prabowo menekankan pentingnya efisiensi, tata kelola yang baik, kebijakan yang masuk akal, dan mitigasi terhadap kebijakan yang merugikan kepentingan nasional dan rakyat.

Sebagai seorang yang memiliki pengalaman dalam bidang public policy di industri hulu minyak dan gas bumi (migas), penulis ingin membahas target pertumbuhan ekonomi 8% dalam konteks migas. Tantangan utama yang dihadapi hulu migas saat ini adalah realisasi produksi minyak bumi dan gas bumi yang masih di bawah target yang telah ditetapkan.

Selain itu, masih terdapat kebutuhan akan revisi UU Migas agar regulasi yang ada dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi yang ambisius. Diskusi mengenai pembahasan revisi UU Migas, termasuk penghapusan SKK Migas dan pembentukan Badan Usaha Khusus (BUK) Migas, perlu dipercepat untuk memastikan kepastian investasi di sektor migas.

Pemerintahan Prabowo-Gibran juga diharapkan dapat menjaga dan menarik investasi korporasi migas besar ke Indonesia serta meningkatkan sinergi antar kementerian terkait. Dalam mewujudkan lifting minyak bumi 1 juta barel per hari, kerjasama yang baik antar lembaga dan kementerian mutlak diperlukan.

Dengan komitmen yang kuat dan tindakan yang tepat, diharapkan Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan memperkuat posisinya sebagai negara penghasil migas terbesar. Prabowo sebagai presiden terpilih akan memiliki peran penting dalam mewujudkan visi dan misi Asta Cita untuk memajukan bangsa dan negara.

Source link