Houthi dan Amerika Serikat, Iran dan Pakistan: Konflik di Timur Tengah

by -81 Views

Konflik di Timur Tengah semakin memanas dengan adanya serangkaian kekerasan baru-baru ini yang melibatkan beberapa negara. Israel dan Hamas Palestina terlibat dalam konflik di Jalur Gaza, sedangkan Hizbullah Yaman berhadapan dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Laut Merah. Iran juga turut serta dalam konflik dengan menyerang beberapa wilayah yang dianggap sebagai basis teroris di Irak, Suriah, dan Pakistan. Berikut perkembangan terkini perang Israel vs Hamas yang telah meluas ke banyak negara lain.

Serangan Israel di Gaza telah berlangsung selama 104 hari. Setidaknya 16 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam penembakan Israel terhadap sebuah rumah di timur Rafah. Militer Israel juga mengklaim telah membunuh 60 pejuang Palestina dalam 24 jam terakhir. Pasukan Israel telah menarik diri dari Gaza, namun serangan mereka tidak berhenti, dan banyak warga Palestina yang terbunuh setiap hari.

AS mendesak Israel untuk menghidupkan kembali telekomunikasi di Gaza yang terkepung selama seminggu. Para pejabat Amerika khawatir terputusnya komunikasi dapat membuat situasi di Gaza menjadi lebih buruk.

Iran melakukan serangan rudal terhadap beberapa sasaran “teroris” di Suriah dan wilayah Kurdistan Irak. Garda Revolusi Iran juga menyerang tempat-tempat berkumpulnya para komandan dan unsur-unsur utama yang terkait dengan operasi teroris, khususnya kelompok ISIS.

Iran dan Pakistan juga saling serang. Iran mengirim rudal ke Pakistan yang menewaskan dua anak dan melukai tiga lainnya. Pakistan pun melancarkan serangan udara ke Iran dan menewaskan 9 orang. Kedua negara sering mengalami ketegangan di sepanjang perbatasan mereka.

Pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap milisi Houthi di Yaman di Laut Merah. AS juga menembak 14 rudal Houthi yang siap ditembakkan ke kapal dagang di Laut Merah.

Kelompok Hizbullah yang didukung Iran menolak syarat-syarat AS untuk meredakan pertempuran di perbatasan Israel-Lebanon. Mereka tetap terbuka terhadap diplomasi AS namun menolak untuk menarik pejuangnya dari perbatasan.

Demikianlah perkembangan terkini dari konflik di Timur Tengah yang semakin memanas. Semoga konflik dapat segera diselesaikan untuk mencegah tumbuhnya korban jiwa yang tidak perlu.