Dalam wawancara dengan publikasi Jerman Bild, mantan pembalap F1 Ralf Schumacher membandingkan performa Lance Stroll dengan rekan setimnya, juara F1 dua kali Fernando Alonso. Schumacher menyoroti kualifikasi sebagai acuan utama yang menunjukkan perlunya perubahan dalam tim. Stroll telah kalah dalam 27 sesi kualifikasi berturut-turut dari Alonso, mulai dari Grand Prix Inggris 2024. Schumacher menegaskan bahwa jika Stroll ingin meraih gelar juara dunia, ayahnya, pemilik tim Aston Martin, harus membuat keputusan yang sulit terkait dengan posisi putra mereka di tim.
Meskipun Stroll memiliki poin yang sama dengan Alonso, pemuda itu diuntungkan oleh sedikitnya masalah teknis yang dialami rekan setimnya. Musim ini, Alonso telah mencatatkan hasil yang lebih baik dalam hal keandalan dan performa. Tim Aston Martin Racing juga mengalami tekanan, terutama dengan peningkatan investasi dalam infrastruktur dan kontribusi Adrian Newey dalam desain mobil. Meskipun Newey sedang sibuk dengan mobil tahun depan, performa rendah musim ini menimbulkan kekhawatiran, terutama setelah Stroll mengeluhkan mobil mereka selama Grand Prix Inggris.
Peningkatan performa tim terjadi selama Grand Prix Hungaria dengan adanya upgrade pada sayap depan. Meskipun Alonso dan Stroll bersorak atas hasil positif tersebut, mereka masih bingung tentang penyebab sebenarnya. Hal ini menempatkan tekanan pada tim untuk menganalisis perbedaan performa antara balapan sebelumnya dan setelah upgrade sayap depan. Meskipun optimis dengan hasil positif tersebut, Alonso menekankan perlunya pemahaman yang mendalam terkait performa mobil dan area mana yang mempengaruhi hasil balapan.
Dalam keterlibatan dengan publik melalui media, Alonso mengakui kejutan dari hasil Grand Prix dan berharap tim dapat melanjutkan performa positif mereka. Meskipun merayakan kemenangan, tim Aston Martin Racing harus terus mengevaluasi performa mereka untuk tetap kompetitif di sisa musim. Kemajuan dan perubahan strategi di pabrik menjadi kunci menjelang balapan selanjutnya.
