Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menekankan bahwa penting bagi Indonesia untuk memiliki pertahanan yang kuat dalam menghadapi ketidakpastian global. Pada upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Suparlan, Prabowo menegaskan bahwa prajurit muda harus mengenang sejarah bangsa dan pentingnya memiliki tentara yang kuat untuk mempertahankan kemerdekaan. Ia juga menyadari kompleksitas tantangan yang dihadapi Indonesia, dengan banyak pihak luar yang berusaha mengganggu perkembangan negara.
Prabowo menyoroti bahwa dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian, di mana perang terjadi di berbagai belahan dunia dan bangsa-bangsa lemah menjadi korban. Meskipun Indonesia tidak memihak blok manapun, namun kekuatan pertahanan yang kuat tetap diperlukan. Sebagai bentuk kekuatan, Prabowo melantik sejumlah Panglima Kodam, Komandan Brigade, dan Batalyon Teritorial Pembangunan baru.
Selain itu, dalam upacara tersebut, Prabowo juga memberikan anugerah kepada beberapa anggota TNI yang dinilai telah berdedikasi dan berintegritas tinggi. Di samping itu, sejumlah satuan baru TNI juga diresmikan dan dikukuhkan dalam upacara tersebut.
Total 27.384 personel TNI, didukung oleh 152 unit kendaraan taktis (Rantis) beserta 388 personel awak, serta 124 alutsista turut dikerahkan dalam gelar pasukan tersebut. Upacara ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperkuat pertahanan negara di tengah ketidakpastian global yang semakin meningkat.
