Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan bahwa kelompok BRICS merupakan perwujudan semangat Konferensi Asia-Afrika atau Konferensi Bandung yang menolak dominasi kekuatan besar dunia. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato pembuka sesi pertama KTT BRICS ke-17 di Museum Seni Modern (MAM), Rio de Janeiro. Presiden RI Prabowo Subianto juga hadir dalam KTT tersebut, di mana Indonesia berpartisipasi untuk pertama kalinya sebagai anggota BRICS. Lula menyebut BRICS sebagai manifestasi gerakan non-blok Bandung yang menghidupi semangat tersebut. Ia juga menyoroti krisis multilateralisme global yang sedang terjadi dan mengingatkan bahwa sebagian besar negara anggota BRICS adalah pendiri PBB.
BRICS, menurut Lula, merupakan pewaris gerakan non-blok dan memiliki peran penting dalam peta global. Indonesia sendiri telah menjadi anggota penuh BRICS sejak 1 Januari 2025. KTT BRICS membahas berbagai isu politik dan keamanan global, termasuk konflik di berbagai kawasan, reformasi tata kelola global, dan penguatan multilateralisme. Selain itu, para pemimpin BRICS juga akan membicarakan kerja sama ekonomi dan keuangan, serta isu-isu lain seperti tata kelola artificial intelligence, lingkungan dan aksi iklim, serta kesehatan global.