Pembatasan Ekspor Chip AI Rugikan Industri Teknologi

by -16 Views

CEO Arm, Rene Haas, menganggap pembatasan ekspor Chip AI ke Tiongkok akan memberikan dampak negatif pada kemajuan teknologi secara global dan akan menyulitkan konsumen serta pelaku industri. Hal ini sejalan dengan pandangan NVIDIA terhadap kebijakan ekspor semikonduktor dari Amerika Serikat ke Tiongkok.

Menurut Haas, langkah-langkah untuk membatasi akses teknologi akan mempersempit peluang dan melambatkan pertumbuhan ekosistem inovasi. Arm memiliki kehadiran yang signifikan di pasar Tiongkok, sehingga kebijakan ini menjadi prioritas penting bagi perusahaannya.

NVIDIA telah merasakan dampak langsung dari pembatasan ekspor yang diberlakukan sejak April. Perusahaan harus menghadapi potensi kehilangan pendapatan yang besar karena tidak dapat lagi mengirimkan chip pusat data mereka ke Tiongkok. NVIDIA bahkan menganggap kebijakan tersebut memberi keuntungan bagi pesaing seperti Huawei untuk berkembang lebih cepat.

Situasi ini dianggap tidak bermanfaat bagi siapa pun. Dengan akses terbatas, pesaing dari luar Amerika didorong untuk mengembangkan solusi mereka sendiri. Hal ini berpotensi mengurangi dominasi teknologi perusahaan-perusahaan AS dan dapat mengubah lanskap industri semikonduktor global.

Rene Haas aktif berkomunikasi dengan pengambil kebijakan di Washington untuk memastikan kepentingan industri tetap didengar dalam tengah ketegangan geopolitik yang mempengaruhi teknologi. CEO NVIDIA juga menyuarakan kekhawatiran bahwa larangan ekspor seperti ini akan mempercepat pertumbuhan teknologi buatan Tiongkok, bukan sebaliknya. Huawei, sebagai contoh, dapat memanfaatkan ketiadaan produk AI dari Amerika di pasar domestik mereka.

Dengan banyaknya kepala industri yang mengungkapkan pandangan kritis, kebijakan ekspor teknologi Amerika sekarang menjadi perdebatan hangat. Pertanyaannya, apakah suara-suara ini akan mempengaruhi pendekatan pemerintah, atau justru akan memicu pembatasan yang lebih luas?

Source link