Di tengah cuaca hujan lebat dan penundaan panjang, Nick Cassidy berhasil tampil sebagai pemenang di trek basah. Pembalap asal Selandia Baru ini langsung memimpin balapan sejak lap pertama dan tak terhentikan oleh pesaing lainnya. Setelah penantian panjang akibat hujan lebat, balapan dimulai di belakang Safety Car, sebelum akhirnya mobil-mobil bisa balapan dengan bebas. Cassidy, yang memulai balapan dari posisi terdepan, segera memanfaatkan kesempatan untuk berlari bebas di udara bersih tanpa mengalami genangan air.
Menjelang tahap akhir balapan, Cassidy mengaktifkan Attack Mode, yang menambah tenaga namun dengan durasi yang lebih singkat dibandingkan dengan Wehrlein dan Da Costa. Meskipun Wehrlein berhasil mendekat, namun Cassidy berhasil mempertahankan keunggulan dengan solid, menyelesaikan balapan tujuh detik lebih cepat dari Wehrlein. Kemenangan Cassidy bukan hanya karena memiliki energi lebih, tapi juga karena kemampuannya mengelola kecepatan dengan baik dalam kondisi lintasan yang sulit.
Podium diisi oleh dua Porsche dengan Wehrlein dan Da Costa, meskipun Da Costa mengalami masalah keseimbangan. Podium tersebut penting bagi Porsche dalam klasemen pembalap, tim, dan konstruktor. Posisi keempat Jake Hughes dari Maserati menambah senyum untuk tim tersebut di tengah kondisi basah yang sulit, sementara pembalap lain seperti Vergne dari DS dan Muller dari Andretti turut membawa pulang poin.
Meskipun hanya satu mobil Nissan yang masuk dalam 10 besar, merek Jepang tersebut tetap menunjukkan performa yang buruk dengan kedua pembalapnya tak mampu naik di zona poin. Hasil Shanghai E-Prix II menegaskan dominasi Cassidy dan Jaguar di trek basah, sementara para pesaingnya terus bekerja keras untuk memperbaiki posisi mereka dalam klasemen.
