Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama International Fund for Agriculture Development (IFAD) terus mendorong berbagai upaya inovasi dalam meningkatkan ketahanan pangan di kawasan pedesaan Indonesia Timur. Pembangunan lahan demonstrasi pilot (demplot) untuk budidaya berbagai tanaman pangan terus menunjukkan progres positif.
Salah satunya terjadi di Maluku Tengah. IFAD dan tim Kemendes PDTT mengunjungi lahan percontohan demplot kelompok penerima bantuan (KPB) Maju Bersama di Desa Usliapan, Teon Nila Serua, Maluku Tengah, provinsi Maluku, pekan lalu. Budidaya ubi jalar di Demplot Maju Bersama menunjukkan perkembangan positif baik dari praktik tanam hingga jalur distribusi pemasaran.
“Kami terus berkomitmen mendorong ketahanan pangan berdasarkan potensi lokal daerah. Maka kami ingin memastikan pengembangan budidaya ubi jalar di Maluku Tengah ini berada di jalur yang benar,” ujar Audit Officer Office of Audit and Oversight IFAD Wael Bzaih melalui keterangan tertulis, Jumat, 7 Desember 2023.
Wael menilai bahwa saat ini berbagai negara di dunia harus menguatkan ketahanan pangan berdasarkan potensi lokal masing-masing. Pengembangan ubi jalar sebagai pangan alternatif di Maluku Tengah adalah langkah yang tepat karena sesuai dengan potensi wilayah tersebut.
IFAD juga mendengarkan masukan kelompok penerima bantuan (KPB) dan menyarankan agar mereka tidak hanya fokus pada teknik penanaman, tetapi juga mengidentifikasi potensi peningkatan efisiensi dalam distribusi produk dan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Kegiatan demplot diharapkan dapat memotivasi rumah tangga di desa untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan. Model demplot merupakan salah satu program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) kerja sama Kemendes PDTT dan IFAD untuk peningkatan ekonomi masyarakat kawasan Indonesia timur. Pada 2023, Program Tekad menargetkan melaksanakan demplot di 352 KPB pada sembilan provinsi sasaran.
