Regulasi Rally1 yang diimplementasikan oleh badan pengatur motorsport dunia saat ini berlaku sejak tahun 2022 dengan tujuan untuk berjalan selama siklus homologasi lima tahun. Dalam perkenalan regulasi ini, Toyota, Hyundai, dan Ford melalui M-Sport awalnya telah menandatangani perjanjian, namun ada ketidakpastian terkait keterlibatan pabrikan mobil Korea Selatan di kelas reli tertinggi setelah musim berakhir.
Tahun lalu, Hyundai hanya berkomitmen untuk program hingga tahun 2025, sementara mereka juga mempertimbangkan keputusan untuk tahun 2026 dan 2027 ketika WRC akan menerima seluruh peraturan WRC 2027 yang baru. Meskipun demikian, Hyundai telah mengumumkan rencana untuk ikut serta dalam Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA (WEC) pada tahun 2026 di bawah bendera Genesis. Spekulasi tentang masa depan Hyundai kembali muncul di Reli Safari Kenya bulan lalu, bersamaan dengan saran bahwa peraturan Rally2 mungkin diadopsi jika merek mobil tersebut meninggalkan kelas reli teratas WRC.
Juara dunia bertahan, Thierry Neuville, mengakui ketidakpastian mengenai masa depan timnya. Xavier Mestelan Pinon, direktur teknis FIA, dalam sebuah konferensi pers di Reli Kepulauan Canaria mengatakan bahwa perubahan regulasi untuk tahun depan bukanlah prioritas jika Hyundai memilih untuk keluar. FIA telah berkomunikasi dengan Hyundai untuk mengatasi kekhawatiran mereka terkait keterlibatan jangka pendek dan jangka panjang dalam regulasi 2027.
Mestelan Pinon menegaskan pentingnya membangun masa depan yang kuat mulai tahun 2027, walaupun perjalanan menuju tujuan tersebut mungkin tidak selalu mulus. FIA percaya bahwa ada beberapa entitas yang belum terlibat dalam kategori ini yang menunjukkan minat pada peraturan baru yang akan diimplementasikan pada 2027. Meskipun rincian peraturan WRC 2027 masih belum final, FIA optimis bahwa waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, FIA berharap untuk menarik lebih banyak tim dan pabrikan untuk bersaing dengan batasan biaya yang ditetapkan.
Kendaraan yang akan digunakan dalam WRC27 didasarkan pada sasis rangka ruang dari pabrikan dan tuner, dengan kebanyakan mesin yang mengacu pada Rally2 saat ini. Meskipun tantangan terkait waktu masih ada, beberapa produsen dan tuner telah menunjukkan minat dalam pengembangan proyek ini. Melihat ke depan, FIA berharap untuk terus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan konsep peraturan dengan mempertimbangkan berbagai perspektif dari pabrikan, tuner, dan tim WRC.
