Alya menangis sedih dalam perjalanan menuju pemakaman. Dia merasa tidak enak hati dan takut Sukma meninggal karena frustasi mencari Cakra. Devan mencoba menenangkan Alya, mengingatkannya bahwa kematian adalah takdir Allah dan mereka tidak boleh menyalahkan diri sendiri. Sementara itu, Tania terkejut melihat Nisa dijemput oleh Dara, bukan olehnya. Penasaran, Tania menyamar dengan hoodie dan masker untuk mengikuti mereka ke sebuah kafe.
Di pemakaman, suasana duka berubah menjadi tegang ketika Herman menyalahkan keluarga Baldy, terutama Alya dan Devan, atas hilangnya Cakra dan kematian istrinya. Bahkan di depan banyak orang, Herman menyebut mereka “pembunuh” dan memutuskan hubungan kerja sama dengan perusahaan Baldy. Alya terpukul dengan tuduhan tersebut dan berlutut memohon maaf, namun Herman tetap tidak menerima permintaan maafnya.
Apa yang dilakukan Devan dan Alya selanjutnya menghadapi tuduhan Herman? Untuk mengetahui kelanjutannya, saksikan Layar Drama Indonesia “Kau Ditakdirkan Untukku” setiap hari pukul 22.00 WIB hanya di RCTI kanal digital 28 UHF untuk pemirsa Jabodetabek.
