Jerome Polin mengungkapkan bahwa dia menerima pesan intimidasi setelah aktif mengkritik pemerintah melalui media sosial, khususnya melalui DM Instagram pribadinya. Meskipun tidak mengungkapkan identitas pengirim, Jerome menunjukkan tangkapan layar pesan tersebut sebagai bukti adanya upaya untuk membungkam suara kritisnya. Dalam pesan tersebut, Jerome diminta untuk berhenti bersuara dan tidak membela siapapun sebagai seorang influencer. Namun, Jerome justru semakin termotivasi untuk bersuara demi kebenaran meskipun dihadapkan pada intimidasi.
Jerome menegaskan bahwa tekanan dan ancaman tidak boleh menghentikan perjuangan masyarakat dan suara publik harus tetap didengarkan. Dia menyatakan bahwa tidak boleh ada yang dilupakan dan suara harus tetap keras terdengar. Dia percaya bahwa telah terlalu banyak perjuangan yang dilakukan untuk membiarkan suara-suara penting teredam. Dengan itu, Jerome merasa memiliki energi dan tanggung jawab moral untuk terus bersuara dengan lantang dalam memperjuangkan kebenaran.
