Dalam sebuah unggahan Instagram pada 30 Agustus 2025 lalu, Dr Saurabh Sethi, seorang ahli gastroenterologi yang terlatih di AIIMS, Universitas Harvard, dan Stanford, membagikan panduan untuk menurunkan risiko kanker lambung. Panduan tersebut memberikan fokus pada pemilihan pola makan, kebiasaan yang bersahabat dengan usus, dan langkah-langkah deteksi dini yang mudah diterapkan sehari-hari. Panduan ini bertujuan untuk mendorong individu agar secara aktif menjaga kesehatan lambung mereka dengan cara yang sederhana.
Salah satu rekomendasi dalam panduan ini adalah mengonsumsi sayuran silangan seperti brokoli, kubis, kembang kol, brussel sprout, dan kale. Sayuran ini mengandung sulforafan, senyawa alami yang dikenal dapat melawan kanker. Dengan menyertakan sayuran silangan dalam makanan sehari-hari, dapat membantu memperkuat kesehatan lambung, melancarkan pencernaan, serta menyediakan vitamin dan mineral penting untuk kekebalan tubuh.
Selain itu, menambahkan bawang putih ke dalam masakan juga disarankan. Bawang putih mengandung alisin, senyawa yang memiliki sifat antikanker dan antimikroba yang dapat melindungi lapisan lambung, meningkatkan kesehatan usus, dan menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya.
Dr. Sethi juga menekankan pentingnya membatasi konsumsi daging olahan karena dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Sebagai gantinya, disarankan untuk mengonsumsi protein rendah lemak seperti ayam, ikan, kacang-kacangan, atau alternatif nabati.
Langkah lain yang direkomendasikan adalah melakukan tes untuk infeksi Helicobacter pylori (H. pylori), bakteri yang dapat membahayakan lambung dan menjadi faktor risiko kanker. Pencegahan melalui pola makan dan gaya hidup sehat sangat penting untuk mengurangi risiko kanker lambung. Kuncinya adalah dengan melakukan penyesuaian sederhana dalam nutrisi dan kebiasaan sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan lambung dan menurunkan risiko kanker seiring berjalannya waktu.