FIA Godok Aturan F1 Cegah Kejadian Luar Biasa: Panduan Terbaru

by -15 Views

Formula 1 akan mengalami perombakan besar pada tahun 2026, yang menuai reaksi yang beragam dari para pembalap. Proses ini telah dimulai dua tahun lalu oleh Max Verstappen, diikuti oleh Charles Leclerc, Alexander Albon, dan Lance Stroll, yang telah mengemukakan kekhawatiran mereka berdasarkan uji coba simulator. Mereka merasa bahwa perubahan tersebut akan membuat balapan menjadi lebih kompleks dan penuh dengan tantangan manajemen energi daripada balap murni.

Dalam sebuah wawancara dengan Motorsport.com, direktur single seater FIA, Nikolas Tombazis, menjelaskan bahwa meskipun ada kekhawatiran di paddock, peraturan tersebut masih dalam tahap pengembangan. Dia mengungkapkan bahwa dengan peningkatan tenaga listrik dan pengurangan tenaga dari mesin pembakaran internal, manajemen energi akan menjadi lebih menantang. Tombazis berharap perubahan tersebut akan menjadi evolusi yang membawa inovasi di sisi listrik dalam upaya menjaga keseimbangan dan ketertiban di lintasan.

Meskipun rencana ini masih dalam pengembangan, Tombazis menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan dalam formula mesin. Hal ini akan menjadi pertarungan politik dan teknis yang rumit antara pabrikan yang berbeda. FIA berfokus pada efisiensi energi yang lebih baik untuk mencegah hal-hal yang aneh terjadi di lintasan. Mereka ingin memastikan bahwa pembalap tidak perlu melakukan tindakan ekstrem, seperti menurunkan gigi di trek lurus, untuk mengelola energi yang tersedia.

Tombazis juga mengakui bahwa tidak semua tim dan pabrikan transparan dalam berbagi data terkait evolusi peraturan. Namun, ia meyakinkan bahwa evaluasi dan penyesuaian akan terus dilakukan untuk mengatasi setiap masalah yang muncul selama proses pengembangan. Perubahan yang diusulkan bertujuan untuk meningkatkan pengalaman balapan tanpa merubah inti dari formula mesin yang telah ada. Dengan dukungan dari para pembalap dan tim, FIA berharap bahwa regulasi baru ini akan memberikan hasil yang optimal dan menghindari risiko kekacauan di tahun 2026.

Source link