Presiden Prabowo Subianto menggarisbawahi komitmennya untuk memajukan peran ilmuwan Indonesia di dunia internasional. Menteri Komunikasi dan Urusan Media Kepresidenan, Noudhy Valdryno, menekankan pentingnya kolaborasi antara peneliti Indonesia dan ilmuwan internasional. Presiden Prabowo berharap kerjasama dengan ilmuwan global akan menerangi jalan Indonesia menuju negara maju.
Presiden mendorong ilmuwan untuk lebih aktif di ranah publik, menekankan pentingnya mereka dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun ke depan. Ilmuwan diharapkan memainkan peran sentral dalam mendorong industrialisasi nasional melalui pengembangan hulu ke hilir, penguasaan teknologi, dan peningkatan modal manusia.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendukung focus peningkatan ilmiah ini dengan menyelenggarakan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia 2025, yang diselenggarakan pada 7-9 Agustus di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat. Konvensi ini dianggap sebagai platform penting untuk berkumpulnya para ilmuwan terbaik di Indonesia.
Dengan tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Kesetaraan,” KSTI 2025 berfungsi sebagai forum kolaboratif yang menghubungkan akademisi, industri, pemerintah, media, dan masyarakat sipil untuk mempercepat transformasi Indonesia menjadi ekonomi industri bernilai tambah tinggi. Acara ini telah menarik lebih dari 2.000 ilmuwan dari seluruh negeri, dan dijelaskan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, Brian Yuliarto, sebagai platform strategis.
