Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Lebak, Banten terpaksa menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) di gubuk karena bangunan sekolah rusak berat. Kepala MI Mathla’ul Anwar Hayatul Jadidah Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Otong Safei mengatakan bahwa kekurangan ruang kelas dan bangunan yang rusak menjadi alasan siswa harus belajar di gazebo sederhana. Meski hanya ada lima ruang kelas untuk enam kelompok belajar (rombel), pihak sekolah membangun gubuk dari bahan seadanya agar seluruh siswa tetap dapat mengikuti KBM.
Kondisi bangunan utama yang sangat memprihatinkan, dengan atap yang bocor dan dinding yang lapuk, membuat otong merasa cemas akan keselamatan siswa terutama saat cuaca buruk. Meskipun telah meminta bantuan kepada pemerintah setempat, permintaan perbaikan bangunan sekolah MI Mathla’ul Anwar Hayatul Jadidah selalu belum mendapat respons positif.
Pendanaan pembangunan tidak bisa dilakukan dengan memungut iuran dari orang tua murid karena mayoritas warga di kampung tersebut adalah petani dengan penghasilan yang tidak menentu. Sekolah ini merupakan satu-satunya harapan pendidikan bagi 149 anak dari beberapa kampung sekitarnya, di mana akses sekolah negeri terdekat membutuhkan perjalanan kaki lebih dari tiga kilometer melalui jalanan kampung yang rusak.