MotoGP Republik Ceko menjadi momen kembalinya Gigi Dall’Igna, manajer umum dan insinyur utama Ducati, setelah absen dalam balapan sebelumnya di Jerman selama tiga tahun. Di tengah race weekend yang dramatis, di mana Marquez meraih kemenangan kelima berturut-turut di atas Ducati, Dall’Igna terlihat campuran antara bahagia dan khawatir atas kinerja tim. Meskipun Marquez menguasai balapan, rekan setimnya, seperti Bagnaia dan Aldeguer, berjuang di posisi belakang.
Dall’Igna, setelah paruh pertama musim yang sukses, merasa penting untuk tetap fokus dan mengejar perbaikan meski gelar sudah hampir pasti. Dalam menghadapi keterbatasan Ducati, terutama terkait konsesi yang diberikan kepada pabrikan lain, Dall’Igna berkomitmen untuk meningkatkan performa tim. Meskipun Bagnaia mencatat perkembangan positif dengan pole position pertamanya, tantangan tetap ada terutama dalam hal konsistensi dan penyesuaian pada motor.
Dalam menjawab pertanyaan mengenai musim 2026, Dall’Igna menggarisbawahi pentingnya mempertahankan keseimbangan antara spesifikasi mesin yang tersedia. Meskipun masih ada kebingungan terkait aturan saat ini yang mengharuskan kedua pembalap di tim pabrikan menggunakan mesin yang sama, Ducati terus berusaha mengatasi tantangan teknis untuk meraih kesuksesan di lintasan.
Ducati Menghadapi Perlawanan Tanpa Momen Santai
