TSMC menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam industri manufaktur chip dengan teknologi proses 2nm yang telah mencapai tingkat hasil produksi sebesar 60 persen. Hal ini menjadikan mereka lebih efisien dalam biaya produksi daripada pesaing terdekat mereka, Samsung Foundry, yang masih berjuang untuk mencapai tingkat yield 40 persen. Dengan yield yang tinggi, TSMC dapat mempertahankan harga chip tetap kompetitif dan stok tetap stabil, serta telah mendapatkan komitmen dari klien-klien besar seperti Apple, NVIDIA, AMD, Qualcomm, dan MediaTek.
Keunggulan utama TSMC dalam teknologi 2nm ini adalah penggunaan transistor Gate-All-Around (GAA) yang memungkinkan peningkatan performa chip hingga 15 persen dan efisiensi daya hingga 30 persen dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Dengan yield yang stabil, TSMC siap memasuki tahap produksi massal yang dijadwalkan pada 2026, membuka peluang bagi para pelanggan untuk memproduksi perangkat berbasis chip 2nm pada akhir tahun depan.
Samsung Foundry, sebagai opsi kedua untuk generasi chip 2nm, masih perlu mencapai tingkat yield yang cukup stabil untuk menghadirkan Exynos 2026 pada awal 2026. Meskipun Samsung menggunakan GAA di 3nm lebih dulu, TSMC berhasil memaksimalkan keunggulan teknologi tersebut. Dengan demikian, TSMC memperkuat dominasinya sebagai manufaktur chip nomor satu di dunia.