Produsen chip memori terkemuka, Micron, kabarnya akan menghentikan produksi DDR4 dalam waktu dekat. Langkah ini menandai mundurnya produsen besar terakhir dari pasar DDR4, menyusul langkah serupa yang diambil Samsung dan SK Hynix sebelumnya. Dengan demikian, tren industri semakin beralih ke DDR5 yang lebih baru dan lebih cepat. Namun, DDR5 tidak kompatibel dengan sistem lama, sehingga pengguna PC yang masih menggunakan DDR4 perlu waspada.
Dengan berkurangnya pasokan DDR4 dari pemain utama ini, pasokan global diprediksi akan semakin terbatas. Proyeksi dari TrendForce menunjukkan kemungkinan lonjakan harga DDR4 sebesar 13 hingga 18 persen dalam kuartal kedua, dengan potensi kenaikan harga yang lebih tinggi di kuartal berikutnya. Oleh karena itu, bagi pengguna DDR4, saat ini mungkin waktu yang tepat untuk mempertimbangkan upgrade RAM sebelum harganya semakin mahal.
Meskipun produsen besar secara bertahap menghentikan produksi DDR4, beberapa pabrikan asal Tiongkok seperti Nanya dan Huabang masih berkomitmen untuk memproduksi jenis memori ini. Namun, kemungkinan pengaruh tarif impor terhadap produk mereka membuat harga DDR4 dari Tiongkok tidak selalu lebih murah. Pengguna PC yang menggunakan platform Intel generasi 6 sampai 10 dan AMD Ryzen soket AM4 kemungkinan akan terdampak, karena platform ini tidak mendukung DDR5 dan pilihan upgrade menjadi semakin terbatas.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Micron diprediksi akan menghentikan produksi DDR4 dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Jadi, bagi yang merencanakan untuk menambah RAM DDR4, saat ini mungkin merupakan waktu yang tepat sebelum harganya semakin sulit untuk diperoleh.
