Pedro Acosta, pembalap muda berusia 19 tahun, telah menarik perhatian dunia MotoGP sejak debutnya musim lalu. Banyak yang melihat kemiripan antara Acosta dengan Marc Marquez, juara dunia enam kali, baik dalam hal kualitas di lintasan maupun perilaku di luar sirkuit. Namun, di tengah ketidakpastian terkait masa depannya di KTM, Acosta tampak mengikuti jejak strategi karier Marquez yang cerdas.
Saat Marquez menghadapi cedera dan kehilangan performa Honda, ia berhasil negosiasi keluar dari kontraknya dan pindah ke Ducati sebelum akhirnya menjadi pembalap resmi tim Bologna. Demikian pula, Acosta, meskipun masih muda dan berbakat, harus memperhatikan masa depannya di KTM. Dengan kontrak yang berlangsung hingga 2026, Acosta tetap setia pada timnya dan optimis akan dukungan pabrik yang akan membantunya berkembang.
Namun, dengan kondisi keuangan KTM yang tidak stabil dan ketidakpastian teknis yang melingkupi proyeknya, spekulasi tentang masa depan Acosta semakin meningkat. Meskipun Acosta diharapkan menjadi pewaris Marquez, perubahan aturan teknis yang akan datang dan masalah internal KTM menimbulkan keraguan apakah garasi oranye itu akan menjadi tempat yang cocok bagi potensi Acosta.
Di tengah semua ini, tim manajemen Acosta mulai mencari peluang lain di paddock MotoGP. Pertemuan dengan manajer tim Honda memicu spekulasi tentang kemungkinan Acosta berpindah ke tim lain untuk musim 2027. Sejauh ini, skenario tersebut masih semata-mata spekulasi, tetapi KTM harus siap menghadapi kemungkinan kepergian pembalap muda andalannya dan mempertimbangkan langkah strategis ke depan.
