Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan rasa marahnya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan mengancam akan memberlakukan tarif sekunder hingga 50% pada minyak Rusia jika Rusia menghalangi usahanya untuk mengakhiri perang di Ukraina. Trump merasa marah setelah Putin mengkritik Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam wawancara dengan NBC News. Sejak menjabat, Trump mencoba mengambil sikap yang lebih lunak terhadap Rusia, membuat sekutu Barat waspada.
Komentar Trump terhadap Putin menunjukkan rasa frustrasinya terhadap kurangnya kemajuan dalam gencatan senjata. Dia mengancam akan memberlakukan tarif pada seluruh minyak Rusia jika perundingan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina tidak mencapai kesepakatan. Meskipun demikian, Amerika Serikat belum memberikan jadwal pasti kapan Trump akan berbicara dengan Putin lagi.
Trump fokus pada upayanya mengakhiri perang yang dimulai saat Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, meskipun belum banyak kemajuan yang dicapai. Meski Trump mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan Putin, ia juga menegaskan bahwa kemarahannya akan mereda jika Putin bertindak sesuai. Trump berencana untuk berbicara dengan Putin minggu ini, namun belum ada kepastian apakah ia akan berbicara langsung dengan Zelensky.