Tarif Tembaga Baru Trump: Dampak Harga Mobil?

by -29 Views

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif impor yang berpotensi memengaruhi industri otomotif. Setelah menetapkan tarif tinggi untuk baja, aluminium, mobil, dan suku cadang, tembaga kini juga dikenai tarif impor sebesar 50 persen. Langkah ini diputuskan dalam rapat kabinet pada Selasa lalu. Tarif tembaga ini diperkirakan akan menyebabkan lonjakan harga kendaraan karena tembaga merupakan material penting dalam pembuatan mobil, baik konvensional maupun listrik.

Tembaga digunakan dalam berbagai komponen mobil seperti wiring harness, motor jendela, kaca spion elektrik, radio, alternator, dan kipas pendingin. Analis Utama Telemetry Research, Sam Abuelsamid, menyatakan bahwa tembaga digunakan di banyak bagian kendaraan, termasuk dalam rangkaian kabel, konektor, baterai, alternator, dan motor. Kebutuhan tembaga juga lebih tinggi pada kendaraan listrik, seperti paket baterai kendaraan listrik yang dapat menampung hingga 220 pon tembaga.

Kebijakan tarif ini diterapkan di tengah berbagai kebijakan dagang Trump selama jabatan keduanya. Menurut studi dari AlixPartners, tarif ini dapat meningkatkan biaya produksi kendaraan hingga $2.000 per unit, bahkan bagi mobil lokal yang masih menggunakan komponen impor. Dampak dari kebijakan tarif tembaga juga dirasakan oleh mobil berbahan bakar bensin, karena motor listrik rentan terhadap banjir.

Pengumuman tarif tembaga langsung berdampak pada harga pasar komoditas, dengan harga tembaga naik hingga 15 persen dalam satu hari. Harga tembaga naik dari $5,66 per pon menjadi $5,48, dan dengan tarif baru, harga tembaga bisa mencapai $2,74 per pon hanya dari pajak saja. Dengan adanya kebijakan ini, industri otomotif di Amerika Serikat dapat menghadapi tantangan baru dalam hal biaya produksi dan harga jual kendaraan.

Source link