Menurut pengamat Transportasi dan Logistik, Bambang Haryo Soekartono (BHS), penurunan harga avtur sebesar Rp1.581 tidak akan secara signifikan menurunkan harga tiket pesawat. BHS menjelaskan bahwa cost Avtur memang merupakan komponen penting dalam total biaya pesawat, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan harga tiket. Meskipun harga Avtur di Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, penurunan harga Avtur tidak selalu berarti penurunan harga tiket pesawat yang signifikan.
BHS juga menyebutkan bahwa penurunan harga Avtur hanya akan memberikan dampak yang terbatas pada penurunan harga tiket pesawat, terutama bagi kalangan menengah ke atas. Alih-alih fokus pada penurunan harga Avtur, BHS menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan penurunan harga Solar atau Diesel. Menurutnya, penurunan harga BBM akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap ekonomi makro dan mikro secara luas, terutama pada sektor transportasi darat dan laut yang banyak digunakan untuk logistik. Dengan penurunan harga Solar atau Diesel, masyarakat secara luas bisa merasakan manfaatnya melalui peningkatan daya beli dan penurunan biaya logistik.