Hilirisasi RI: Inspirasi Asia & Afrika

by -65 Views

Kebijakan hilirisasi pertambangan mineral di Indonesia telah menjadi inspirasi bagi negara berkembang di Asia dan Afrika. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Binus University berjudul “Analisis Mahadata Kebijakan Hilirisasi: Strategi dan Diplomasi Indonesia Menghadapi Dinamika Global”, Indonesia berhasil meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, mendorong negara lain untuk mengadopsi langkah serupa. Tim peneliti Binus University, Dr. Edy Irwansyah, menyebut bahwa hilirisasi di Indonesia telah menciptakan model kebijakan yang relevan untuk konteks global. Salah satu contoh keberhasilan Indonesia adalah dalam mengolah bahan tambang seperti nikel, tembaga, dan kobalt menjadi produk bernilai tambah tinggi yang kompetitif di pasar internasional.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kebijakan hilirisasi Indonesia telah memotivasi negara lain, seperti Filipina, untuk menerapkan strategi serupa. Keberhasilan Indonesia dalam menarik investasi asing dan memperkuat posisinya dalam rantai pasok global menginspirasi negara-negara Asia dan Afrika yang memiliki sumber daya alam melimpah. Namun, penelitian juga mencatat beberapa tantangan seperti konflik perdagangan internasional dan isu lingkungan. Konflik dengan Uni Eropa terkait larangan ekspor nikel mentah menunjukkan ketegangan antara upaya proteksionisme domestik dan aturan perdagangan bebas global.

Isu lingkungan juga menjadi perhatian penting dalam kebijakan hilirisasi, karena proses pengolahan logam berat seperti nikel dan tembaga dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Meskipun hilirisasi merupakan langkah strategis yang mampu mengubah peran Indonesia menjadi pusat manufaktur global, keberhasilan jangka panjangnya tergantung pada keberlanjutan, regulasi inklusif, dan pengelolaan yang cermat. Maka dari itu, kebijakan hilirisasi harus terus dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan pemerataan manfaat bagi masyarakat.