“Krisis Dagang: Negara Terancam Perang Trump”

by -51 Views

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa ancaman ‘perang dagang’ yang diberlakukan oleh presiden AS terpilih Donald Trump dengan menerapkan tarif bea masuk yang tinggi diperkirakan akan semakin meluas. Trump awalnya mengancam lima negara utama dengan tarif bea masuk tinggi, namun Perry menegaskan bahwa jumlah negara yang terkena dampak akan semakin bertambah. Selain itu, Perry juga menyatakan bahwa kebijakan tarif akan lebih tinggi dan komoditas yang terkena dampak akan lebih banyak.

Perry menambahkan bahwa selain lima negara yang awalnya diumumkan, Jepang, Korea Selatan, dan negara lain juga berpotensi terkena kebijakan tarif yang diperluas. Negara lain yang akan terkena dampak seperti Inggris akan dikenakan tarif bea masuk yang sangat tinggi oleh Trump.

Meskipun demikian, Perry menyatakan bahwa Indonesia tidak menjadi target utama kebijakan tarif Trump saat ini meskipun Indonesia termasuk dalam peringkat 15 negara dengan surplus neraca perdagangan yang tinggi dengan AS. Tarif untuk China dinaikkan dari 15% menjadi 30%, sementara Meksiko, Kanada, Jepang, dan Vietnam akan dikenakan tarif sebesar 10%. Inggris dan Uni Eropa diperkirakan akan terkena tarif sebesar 25%.

Kondisi ini diperkirakan akan berdampak pada perlambatan ekonomi dunia, kenaikan inflasi, dan penurunan perdagangan global. Keputusan Trump ini diprediksi akan menekan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi, serta mengganggu rantai pasok dan memperkenalkan tarif yang tinggi.