Media China Mendadak Fokus pada IKN Jokowi, Kenapa?

by -2 Views
Media China Mendadak Fokus pada IKN Jokowi, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Ibu Kota Nusantara (IKN) masih menjadi sorotan media asing. Terbaru, ibu kota baru ini menjadi fokus pemberitaan media asal Hong Kong, China, South China Morning Post (SCMP), Jumat (27/9/2024).

Dalam artikel berjudul “Indonesia’s Widodo Lauds Chinese Funding for Nusantara but Investments Still ‘Far from Ideal'”, SCMP membedah bagaimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji pengembang properti China, Delonix Group, yang akan membangun area serbaguna senilai Rp 500 miliar. Area itu menampung sebuah hotel, apartemen, kantor, dan area komersial.

SCMP mengatakan Delonix dipandang Jokowi sebagai ‘perusahaan asing perintis yang berinvestasi di ibu kota baru’. Dituliskan juga bagaimana Jokowi menyatakan bahwa investasi itu akan membawa kepercayaan pada investor lain untuk juga memasuki proyek IKN.

Menurut situs webnya, Delonix adalah perusahaan investasi dan pariwisata yang berkantor pusat di Shenzhen dan Hangzhou yang telah berekspansi ke Singapura dan Jepang. Unitnya di Indonesia bermaksud membuka 20 hotel sewaan dalam waktu tiga tahun, dengan fokus pada wilayah Jabodetabek.

Selain Delonix, dua investor asing lainnya mengumumkan kemitraan dengan perusahaan lokal di Nusantara pada hari Rabu. Ini termasuk pengembang Rusia yang berencana membangun resor mewah senilai 300 miliar rupiah dan sekolah internasional yang berafiliasi dengan Australia.

Meski begitu, masih dimuat SCMP, sejumlah analis masih skeptis dengan jumlah investasi yang masuk ke IKN. Dimuat bagaimana seorang pengamat lokal, Dedi Dinarto dari analis utama Indonesia di firma penasihat kebijakan publik Global Counsel, mengatakan jumlah investasi tersebut masih jauh dari kata ideal.

“Jumlah investasi oleh Delonix Group relatif kecil dibandingkan dengan janji yang sebelumnya dibuat oleh SoftBank dan BlackRock,” kata Dedi.

Dicontohkan bagaimana perusahaan teknologi Jepang Softbank dan manajer aset AS Blackrock menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Nusantara pada tahun 2020 dengan potensi hingga US$ 100 miliar. Namun, kesepakatan itu gagal pada tahun 2022 setelah Softbank keluar.

Dicatat juga bagaimana masuknya Delonix ke dalam proyek tersebut menunjukkan bahwa investor asing mungkin lebih cenderung berinvestasi di Nusantara sebagai pintu bagi mereka untuk dapat memanfaatkan peluang di seluruh negeri.

“Keputusan Delonix untuk berinvestasi di ibu kota baru hanyalah bagian dari ambisinya yang lebih luas di seluruh Indonesia selama tiga tahun ke depan. Dari sudut pandang perusahaan, daya tariknya tidak terletak di Nusantara itu sendiri, tetapi di Indonesia secara keseluruhan,” kutip SCMP masih memuat Dedi.

Skeptisisme kemudian muncul juga terkait keberlanjutan proyek IKN setelah Jokowi berhenti menjabat dan digantikan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Pasalnya, Prabowo diketahui memiliki program makan bergizi gratis yang memakan banyak biaya.

“Muncul skeptisisme tentang waktu dan sumber daya yang akan ia dedikasikan untuk IKN, mengingat Prabowo untuk memprioritaskan kebijakan ekonominya sendiri yang dijanjikan selama kampanye, termasuk rencana senilai US$ 29 miliar (Rp 438 triliun) untuk menyediakan makanan sekolah gratis di seluruh negeri,” tambah laman itu.

Walau begitu, SCMP menekankan bahwa Presiden Jokowi terus memperjuangkan proyek tersebut dengan menghabiskan beberapa minggu terakhir pemerintahannya bekerja dari IKN. Baru-baru ini, pesawat kepresidenan juga telah mendarat di bandara IKN, salah satu infrastruktur penting ibu kota baru itu.

“Bandara Nusantara, yang awalnya dijadwalkan dibuka pada bulan Agustus, masih dalam tahap pembangunan. Widodo mengatakan bandara tersebut diharapkan dapat menampung hingga 200.000 penumpang saat dibuka, dengan tujuan jangka panjang untuk menangani tujuh juta penumpang setiap tahunnya,” ujar media tersebut.

(sef/sef)