Apakah Sudaryono Wamentan Dukung Luthfi-Kaesang dengan Bantuan KIM?

by -66 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Dinamika politik jelang Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah semakin memanas. Terbaru, calon gubernur dari Partai Gerakan Indonesia Raya Sudaryono mengungkapkan bahwa ia tidak akan mengikuti kontestasi tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Sudaryono kepada wartawan setelah dia dilantik sebagai Wakil Menteri Pertanian di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (18/7/2024) petang.

“Dengan penugasan baru ini, untuk Pilkada Jawa Tengah, saya sudah mendapatkan instruksi untuk tidak maju di Pilkada Jawa Tengah dan fokus untuk membantu menteri pertanian serta presiden beserta wakil presiden, Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma’ruf Amin,” kata Sudaryono.

“Ibu juga teruskan untuk tugas yang lebih, menurut saya, lebih apa ya, sekarang ini juga beban tugasnya juga tidak ringan. Sehingga untuk mencalonkan gubernur setelah pelantikan ini, saya menyatakan bahwa saya tidak, Partai Gerindra tidak mengusung saya, dan saya tidak berkampanye untuk gubernur lagi,” lanjutnya.

Meskipun begitu, Sudaryono sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah mengakui bahwa dia belum dapat mengumumkan siapa sosok yang akan menjadi calon gubernur dari partainya. Namun, dia yakin bahwa Koalisi Indonesia Maju akan kompak dalam mendukung pasangan cagub dan cawagub dalam Pilgub Jateng 2024.

Sudaryono juga menolak untuk berspekulasi apakah pasangan yang diusung adalah duet Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep. Dia meminta publik untuk bersabar menunggu pengumuman resmi.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani dalam kesempatan terpisah. Dia memastikan bahwa Prabowo Subianto, selaku Ketua Umum Partai Gerindra, akan membuat keputusan terkait pasangan cagub dan cawagub yang akan diusung.

“Mereka akan diumumkan secepatnya,” kata Muzani.

Manfaatkan Sudaryono
Musfi Romdoni, seorang analis sosio-politik dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), memiliki analisis objektif tentang situasi Sudaryono menjelang pendaftaran Pilgub Jateng.

“Elektabilitas Sudaryono masih stagnan. Daripada memaksa dia maju, Sudaryono ditempatkan di posisi lain, yaitu sebagai wamenpertan,” kata Musfi kepada CNBC Indonesia.

Menurut Musfi, ada kemungkinan adanya kesepakatan antara Gerindra dengan partai lain.

“Gerindra mundur di Jateng, tapi bergerak di daerah lain, seperti Jabar atau Jatim. Hal semacam ini merupakan hal yang lumrah,” katanya.

Selain itu, menurut Musfi, ini juga bisa menjadi strategi untuk meningkatkan popularitas Sudaryono. Dengan menjadi wamenpertan, Sudaryono akan mendapatkan perhatian yang lebih dari media.

“Ada kemungkinan operasi untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas Sudaryono dalam satu bulan ke depan. Ini merupakan sebuah pertaruhan yang besar,” kata Musfi.

“Tetapi apapun hasilnya, ini merupakan opsi yang sangat menguntungkan bagi Sudaryono. Jika popularitasnya naik, dia berpotensi untuk maju dalam Pilgub Jateng. Namun, jika tetap stagnan, dia sudah mendapatkan posisi sebagai wamenpertan,” lanjutnya.

Lalu, apakah ini merupakan sinyal bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan mendukung Ahmad Luthfi dengan sepenuh hati?
Menurut Musfi, hal tersebut adalah dua hal yang berbeda. Karena, Luthfi diproyeksikan menjadi Jateng 1, sedangkan Sudaryono diproyeksikan menjadi Jateng 2.

“Artinya, ini merupakan bagian dari dinamika untuk menentukan wakil dari Luthfi. Kecuali, kandidat potensial Jateng 1 tiba-tiba bergeser ke KIM, baru bisa diinterpretasikan bahwa ini merupakan upaya memberikan dukungan yang kuat pada Lutfi,” ujar Musfi.