Perut Kenyang, Otak Cerdas: Advokat Sekjen PBB singgung Program Makan Bergizi Gratis untuk Pembangunan Berkelanjutan

by -92 Views

Perut kenyang, otak cerdas bukan lagi hanya sebuah pepatah kosong. Jeffrey Sachs, seorang ekonom terkemuka dan Advokat SDG di bawah Sekretaris Jenderal PBB, baru-baru ini menekankan pentingnya asupan gizi yang baik sebagai salah satu kunci dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar mengisi perut

Sachs, dalam sebuah seminar publik yang berjudul “Building a Sustainable Future Through Lifelong Learning and Skill Development” bersama Prakerja, menyentuh tentang program makan siang gratis yang baru-baru ini menarik perhatian setelah dimasukkan ke dalam agenda salah satu pasangan calon presiden dalam Pemilu 2024. Beliau menyatakan dukungannya bahwa program ini sangat berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan.

“Program ini merupakan ide yang sangat bagus dan program perbaikan gizi yang efektif yang dilakukan oleh negara. Program ini dimulai sejak usia dini dan berkolaborasi dengan program makanan sekolah. Meskipun tidak murah, namun ini adalah salah satu investasi yang memiliki dampak yang signifikan,” kata Sachs. Ia juga menegaskan bahwa program makan siang gratis merupakan investasi yang perlu dan penting. Secara umum, program ini menyediakan banyak manfaat. Pertama, meningkatkan akses terhadap gizi. Anak-anak dan ibu hamil yang mendapatkan asupan makanan bergizi secara teratur akan terhindar dari masalah stunting dan kekurangan gizi, yang dapat menghambat perkembangan fisik dan mental. Kedua, mendukung proses belajar mengajar dan menciptakan tenaga kerja berkualitas di masa depan.

Program Makan Siang Gratis, pendidikan, dan SDG

Sebagai seorang advokat SDG untuk Sekjen PBB, Sachs juga menyatakan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) hadir sebagai kerangka kerja yang tepat untuk mengintegrasikan program-program pemerintah, termasuk program makan siang gratis. SDGs, dengan 17 tujuan, memberikan panduan untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua orang. Jika membicarakan integrasi program makan siang bergizi gratis dengan SDGs, misalnya, ini dapat mendorong pencapaian Tujuan 2: Mengatasi Kelaparan dan Malnutrisi.

Sementara SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dapat menjadi kerangka kerja pemerintah sebagai dasar program untuk mendukung individu yang berkualitas, memiliki keterampilan yang kompetitif, dan siap menghadapi tantangan global. Saat ini, Prakerja telah menjadi program pemerintah yang fokus pada pelatihan beasiswa dan terbukti mendukung tujuan SDGs 4, 8, dan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Diluncurkan pada tahun 2020, Program Prakerja telah membantu jutaan masyarakat Indonesia meningkatkan keterampilan mereka dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

Terkait hal ini, Sachs juga menambahkan, program beasiswa pelatihan seperti Prakerja tidak hanya mendukung pengembangan softskill, dan kesempatan pembelajaran sepanjang hayat di Indonesia, tetapi juga memberikan dukungan finansial dan sarana pelatihan sehingga masyarakat memperoleh fasilitas peningkatan keterampilan yang berkualitas secara gratis.

Dalam acara ‘ESD for 2030 Regional Meeting on Transforming the Futures of Education: Mainstreaming Education for Sustainable Development (ESD) in Learning Systems’, Kuala Lumpur, Cahyo Prihadi, Direktur Pemantauan dan Evaluasi Program Kartu Prakerja juga menekankan komitmen Prakerja dalam mendorong peningkatan kualitas masyarakat melalui pembelajaran sepanjang hayat sebagai strategi untuk mempersiapkan talenta yang berkualitas. “Dengan Prakerja yang memberikan akses pada pelatihan berkualitas, harapannya kita dapat mendorong semangat lifelong learning pada generasi muda agar menjadi agen perubahan yang positif dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Keterampilan dapat memberikan kesempatan untuk mendapatkan peluang pekerjaan yang lebih layak. Angkatan kerja yang telah memiliki keterampilan mumpuni, dapat membantu mereka tetap relevan dan kompetitif di pasar kerja,” kata Cahyo.

Sebagai sebuah fakta, jika pembangunan berkelanjutan diintegrasikan ke dalam sistem pembelajaran sambil meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, sebagai sebuah gerakan nasional dan global, akan terjadi percepatan pencapaian Pembangunan Berkelanjutan dan realisasi visi Indonesia Emas 2045. Bersama-sama kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, adil, dan inklusif bagi semua.

Sumber: prakerja.go.id

Source link