Pengumuman: Kabar Positif dari Eropa-China, Potensi ‘Perang’ Dapat Dibatalkan

by -178 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar baik datang dari Uni Eropa (UE) dan China. Hal ini terkait “perang” yang dimulai oleh Eropa terhadap mobil listrik China.

Sebelumnya, UE meningkatkan tarif untuk mobil listrik China hingga 38%. Kebijakan ini diberlakukan bulan Juli setelah penyelidikan anti-subsidi dilakukan, yang memicu perang dagang baru antara kedua belah pihak.

Dalam update AFP, Senin (23/6/2024), juru bicara UE mengatakan bahwa Komisaris Perdagangan Eropa Valdis Dombrovskis dan Menteri Perdagangan China Wang Wentao telah melakukan pertemuan. Keduanya berdialog secara jujur dan konstruktif mengenai penyelidikan anti-subsidi UE terhadap kendaraan baterai listrik yang diproduksi di China.

“Pihak UE menekankan bahwa hasil negosiasi dalam penyelidikan harus efektif dalam mengatasi subsidi yang merugikan,” kata juru bicara Uni Eropa Olof Gill.

“Kedua belah pihak akan terus terlibat dalam beberapa minggu mendatang,” tambahnya.

Kementerian Perdagangan China juga memberikan komentar positif di media sosial X, menyatakan bahwa kedua belah pihak setuju untuk memulai konsultasi ketika panggilan telepon antara para pejabat dilakukan.

Sebelumnya, Brussels telah membuat Beijing marah dengan meluncurkan penyelidikan sejak tahun lalu untuk membela produsen Eropa yang menghadapi lonjakan impor mobil China yang lebih murah. Komisi Eropa telah mengesahkan kenaikan tarif sementara terhadap produsen China, yaitu 17,4% untuk BYD, 20% untuk Geely, dan 38,1% untuk SAIC.

UE menyatakan bahwa besarnya tarif tersebut tergantung pada tingkat subsidi negara yang diterima oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Produsen mobil listrik China yang bekerja sama dengan UE akan dikenakan tarif sebesar 21%, sedangkan yang tidak bekerja sama akan dikenakan bea masuk sebesar 38,1%.

Tarif ini melebihi tarif bea masuk sebelumnya sebesar 10%. Tarif akan diberlakukan secara sementara mulai tanggal 4 Juli dan kemudian secara definitif mulai bulan November.

Meski tarif UE tergolong tinggi, namun lebih rendah dibandingkan tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap mobil China, yang mencapai 100% mulai bulan lalu.

Sektor otomotif Eropa memiliki merek-merek ikonik seperti Mercedes dan Ferrari, namun banyak konsumen mulai beralih ke mobil listrik China karena harganya lebih murah dan tren energi hijau.

Brussels ingin menghentikan praktik tidak adil yang dinilai melemahkan produsen mobil Eropa. Di sisi lain, UE sendiri akan melarang penjualan mobil bermesin bakar pada tahun 2035.

[Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
China Warning Perang Baru dengan Eropa

(sef/sef)