Jadwal Minggu Depan! Pabrik Tembaga Terbesar di Dunia akan Dibangun oleh Indonesia

by -65 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrik atau fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di JIIPE, Gresik, Jawa Timur akan beroperasi. Hal itu diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.

“Minggu depan kita akan coba resmikan itu, semua sudah berfungsi baik dari loadnya, conveyor, gudang desalination, oxy plant. Dan beberapa hari ke depan keep up furnish dan siap beroperasi,” ungkap Tony Wenas dalam MINDialogue CNBC Indonesia, dikutip Jumat (21/6/2024).

Tony menegaskan bahwa pembangunan smelter konsentrat tembaga ini sudah sesuai dengan timeline yang sudah dirancang perusahaan dan disetujui oleh pemerintah.

Sebagaimana diketahui, pabrik tembaga ini merupakan proyek smelter kedua milik PTFI. Smelter ini dibangun sejak Oktober 2021 dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun dan menghasilkan sebanyak 600 ribu katoda tembaga per tahun.

Smelter ini didaulat menjadi smelter single line terbesar di dunia. Untuk diketahui, pembangunan smelter ini merupakan mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI.

Smelter dilengkapi Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi serta Unit Effluent and Waste Water Treatment Plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.

Saat ini konsentrat hasil produksi PTFI sebesar 60% diekspor dan sisanya 40% dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, menjadi katoda tembaga. Namun lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak masih diekspor. Nantinya jika smelter kedua ini beroperasi, pemurnian lumpur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri.

PTFI telah menanamkan investasi hingga US$ 3,1 miliar atau setara Rp48 triliun per akhir Desember 2023. Ini merupakan smelter kedua PTFI. Smelter pertama dibangun pada 1996 dan dikelola oleh PT Smelting.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan selain akan menghasilkan tembaga, pabrik itu juga diklaim akan menghasilkan 60 ton emas murni.

“Mulai 1 Juli ke depan, pabrik Freeport akan mengolah konsentrat tembaga dari Timika di Gresik. Dalam satu tahun pabrik ini akan menghasilkan 60 ton emas murni, 400 ribu ton katoda tembaga, dan berbagai produk turunan lainnya,” ungkap Bahlil dalam kuliah umum yang digelar di Universitas Islam As Syafi’iyah, Bekasi, beberapa waktu lalu.

Selain di Gresik, Freeport Indonesia juga diminta untuk membangun smelter di Timika, Papua, dekat dengan lokasi tambang Freeport di Tembagapura. Hal tersebut menyusul dengan rencana penambahan saham pemerintah di PTFI sebesar 10% dari yang saat ini 51% menjadi 61% setelah 2041.

“Kita sedang memikirkan, begitu aturannya keluar, kita akan mengakuisisi lagi sahamnya tambah 10%. Sekarang kan kita 51%, kita ingin Indonesia harus mayoritas lagi, negosiasinya sudah selesai dan Freeport setuju untuk penambahan saham 10% pada 2041 ke atas,” ucapnya.

Menurut Bahlil, pembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah. Di mana, ini merupakan salah satu strategi investasi yang dilakukan oleh negara untuk menciptakan lapangan pekerjaan di masa mendatang.