Penyebab Kematian 138 Jamaah Haji RI Terbaru Sudah Diperbarui

by -74 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 138 jemaah dari Indonesia meninggal dunia ketika sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari kondisi lingkungan hingga penyakit bawaan yang dimiliki jamaah.

Konsul Haji Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Nasrullah Jasam, menyatakan bahwa 138 jemaah meninggal dunia akibat berbagai faktor, salah satunya adalah heatstroke. Meskipun heatstroke bukan penyebab langsung kematian jemaah, namun hal tersebut menjadi salah satu faktor.

Data menunjukkan pada tahun 2023, pada tanggal 17 Juni 2023 terdapat 212 jamaah yang meninggal dunia, sedangkan pada tahun 2024 jumlahnya mencapai 138 jamaah, pada tanggal yang sama.

“Faktor heatstroke (serangan panas) memang ada. Sampai saat ini heatstroke bukan menjadi penyebab langsung kematian jemaah, tetapi menjadi faktor yang berpengaruh,” kata Nasrullah seperti dilansir dari CNN, Selasa (18/6/2024).

Berdasarkan catatan KJRI Jeddah, faktor utama kematian jemaah RI sebagian besar disebabkan oleh penyakit bawaan. Di antaranya adalah penyakit jantung iskemik, jantung hipovolemik, radang paru-paru, neoplasma, pneumonia, asma, gagal ginjal, tuberkulosis, hingga hipertensi paru.

Nasrullah tidak merinci jumlah jemaah yang meninggal dunia di Makkah, Madinah, atau Arafah. Namun, ia menyebutkan bahwa jumlah jemaah Indonesia yang meninggal tahun ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Hingga saat ini, jumlah jemaah yang meninggal dibandingkan tahun sebelumnya pada tanggal yang sama jauh lebih sedikit,” ujar Nasrullah. Musim haji di Arab Saudi tahun ini ditandai dengan cuaca panas ekstrem, dengan suhu mencapai 45 hingga 48 derajat Celsius.

[Video CNBC]

(Artikel Selanjutnya: Masuk Makkah 2-20 Juni Tanpa Izin Haji Kena Denda Rp42,8 Juta!)

(hoi/hoi)