Masa Pengabdian Prabowo Subianto di TNI

by -95 Views
Masa Pengabdian Prabowo Subianto di TNI

Sumber: Buku Prabowo: Rekam Foto Sang Patriot hal. 16-29

Selama 28 tahun, Prabowo Subianto telah mengabdi di TNI. Prestasi demi prestasi yang dicapainya sebagai seorang prajurit membuatnya menjadi salah satu prajurit TNI yang paling legendaris. Pasukan Prabowo berhasil menangkap Presiden Fretilin, mencapai puncak Everest, dan membebaskan sandera di belantara Papua. Prabowo juga dikenal sebagai penembak terbaik di TNI, serta salah satu pendiri satuan anti teror Den 81.

Prabowo lulus dari Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada tahun 1974, yang dilantik oleh Presiden Suharto.

Dalam penugasan pertamanya di medan perang, pasukan yang dipimpin oleh Prabowo berhasil menetralisir Presiden Fretilin, Nicolau Lobato, dalam operasi pencarian dan penyerbuan pada bulan Desember 1978. Saat itu, Prabowo memimpin 28 pasukan elit sebagai seorang kapten.

Saat bertugas di Batalyon 328, Prabowo mentransformasikan batalyon tersebut menjadi pasukan yang dihormati dan legendaris hingga saat ini.

Prabowo dikenal sebagai prajurit multi-talenta. Dia diandalkan dalam lomba ketepatan menembak, lomba lari marathon, dan lomba keterampilan prajurit. Selama berkarir di TNI, Prabowo memenangkan puluhan lomba ketepatan menembak.

Prabowo meyakini bahwa seorang pemimpin militer harus memimpin dari barisan depan. Keberadaan Prabowo di garis depan tidak hanya terjadi sebelum dia menjadi seorang Jenderal, tetapi juga setelahnya.

Pada tahun 1981, Prabowo bersama Luhut Pandjaitan dikirim oleh Benny Moerdani ke Jerman untuk mengikuti kursus anti teror dengan GSG9. Setelah kembali dari Jerman, mereka mendirikan pasukan anti teror yang diberi nama Detasemen 81.

Prabowo berhasil memimpin operasi penyelamatan para peneliti Ekspedisi Lorentz 95 yang ditawan oleh Organisasi Papua Merdeka dalam operasi pembebasan sandera Mapenduma pada tahun 1996. Kala itu, Prabowo bertindak sebagai komandan. Prabowo berhasil membuktikan kepada para konsultan militer dari Delta Force Amerika dan SAS Inggris bahwa misi penyelamatan yang mereka anggap “mustahil” dapat diselesaikan dengan baik oleh KOPASSUS.

Tim Prabowo berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi dunia, Gunung Everest, di kawasan Himalaya pada tanggal 26 April 1997. Prabowo memimpin tim yang terdiri dari anggota KOPASSUS, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI dalam pencapaian ini. Indonesia menjadi negara pertama di kawasan tropis dan Asia Tenggara yang berhasil mencapai puncak Everest.

Saat menjabat sebagai Danjen KOPASSUS, Prabowo berhasil mengangkat martabat KOPASSUS di dunia internasional melalui berbagai prestasi, sehingga diakui sebagai salah satu pasukan elit terbaik di dunia, dengan kesejahteraan yang terbaik di antara satuan lainnya serta kelengkapan militer yang sepadan dengan satuan elit militer dunia lainnya.

Source link