Kepemimpinan humanis adalah konsep yang berakar dalam psikologi humanistik, yang menekankan pentingnya pertumbuhan individu, aktualisasi diri, dan pengembangan holistik individu. Konsep ini sejalan dengan teori-teori kepemimpinan lainnya seperti kepemimpinan transformasional, kepemimpinan pelayanan, dan kepemimpinan autentik. Kepemimpinan humanis mengintegrasikan teori-teori tersebut dengan menempatkan fokus pada empati, kolaborasi, dan perlakuan etis terhadap individu dalam konteks organisasi.
Landasan kuat untuk membangun organisasi berkelanjutan adalah kepemimpinan humanis. Konsep ini mengintegrasikan prinsip-prinsip kemanusiaan, empati, dan keadilan. Kepemimpinan humanis juga menciptakan lingkungan dimana kebutuhan, aspirasi, dan nilai-nilai unik individu diakui dan dihormati.
Ada lima elemen kunci dari model kepemimpinan humanis. Pertama, adanya empati sebagai fondasi. Pemimpin humanis tidak hanya memperlakukan anggota tim sebagai sumber daya produktif, tetapi juga sebagai individu dengan kebutuhan dan aspirasi masing-masing. Kedua, keterlibatan dan partisipasi sebagai strategi yang diaplikasikan dalam kepemimpinan humanis. Lebih dari sekadar upaya untuk meningkatkan produktivitas, keterlibatan aktif anggota tim dalam pengambilan keputusan dan kontribusi kreatif individu bertujuan memastikan bahwa setiap anggota tim merasa dihargai dan memiliki peran yang signifikan dalam mencapai tujuan bersama.
Ketiga, pengembangan individu menjadi fokus utama dalam kepemimpinan humanis. Pemimpin tidak hanya memandang anggota tim sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi, melainkan sebagai individu yang memiliki potensi pertumbuhan dan perkembangan personal. Keempat, keadilan, kesetaraan, dan keterbukaan menjadi dasar yang kokoh dalam kepemimpinan humanis. Dan kelima, keterbukaan dan komunikasi transparan membangun budaya kerja yang jujur dan terbuka.
Pemberdayaan menjadi pusat dari kepemimpinan humanis, di mana tanggung jawab dan otonomi diberikan kepada anggota tim. Lebih dari sekadar memberikan wewenang, pemimpin humanis juga memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
Iwan Bule adalah contoh nyata dari seorang pemimpin humanis yang menerapkan konsep ini dalam kepemimpinannya. Elemen-elemen kepemimpinan humanis tersebut terlihat dalam berbagai tindakan dan interaksi langsung yang dilakukan oleh Iwan Bule dengan anggota tim maupun masyarakat.
Sumber: https://prabowosubianto.com/iwan-bule-dan-enam-elemen-kepemimpinan-humanis-dalam-membangun-organisasi-yang-berkelanjutan/