PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum mengungkapkan bahwa hingga tahun 2030 mendatang perusahaan akan berinvestasi hingga Rp 90 triliun. Direktur Utama Inalum Danny Praditya mengatakan, dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Inalum hingga tahun 2030, perusahaan terhitung membutuhkan investasi hingga Rp 90 triliun untuk pengembangan usaha.
Beberapa proyek pengembangan perusahaan yang tengah dikerjakan saat ini antara lain pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat yang direncanakan akan rampung dan sudah bisa uji coba produksi atau commissioning pada Semester I 2024.
Danny Praditya juga membeberkan bahwa progres pembangunan SGAR sudah melebihi target tahun 2023 lalu sebesar 80%. Dia mengatakan, per 31 Desember 2023 progres pembangunan SGAR sudah mencapai 83,2%.
Adapun produksi aluminium Inalum pada 2024 ini ditargetkan naik menjadi 274.140 ton, dari sebelumnya sekitar 250.000 ton. Kenaikan produksi ini juga dipicu karena pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Arab yakni Emirates Global Alumina (EGA).
Selain itu, pada 2024 ini perusahaan juga berencana akan mengambil Keputusan Final Investasi atau Final Investment Decision (FID) pada dua proyek besar, yakni proyek ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, dan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat.